Budidaya udang membutuhkan lahan yang cukup luas. Meskipun intensifikasi telah dilakukan, produksi udang masih banyak dilakukan dengan metode ekstensifikasi. Ekstensifikasi pada budidaya udang bersinggungan dengan aspek lingkungan dan sosial. Lingkungan yang terdampak salah satunya adalah area mangrove dimana banyak dilakukan deforestasi untuk ekstensifikasi budidaya. Untuk mengatasi hal tersebut, belakangan banyak dikembangkan budidaya udang terintegrasi dengan mangrove. Budidaya ini dilakukan dengan memelihara udang pada lahan yang disitu juga terdapat mangrove. Budidaya udang terintegrasi mangrove ini sering disebut sebagai budidaya organik. Lebih jauh lagi, konsep budidaya perikanan yang digabungkan dengan konservasi disebut dengan silvofishery.
Vietnam merupakan salah satu negara yang telah menerapkan budidaya udang bersama mangrove. Udang dibudidayakan bersisian dengan mangrove dalam sistem budidaya terintegrasi. Tambak terisi dengan mangrove dan udang dengan bagian yang sama. Udang juga dibiarkan makan secara alami tanpa penambahan pakan komersil untuk mengurangi limbah. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah Vietnam untuk melindungi mangrove. Pemerintah Vietnam menentukan batas plot untuk lahan mangrove adalah 50-70%, namun pembudidaya mampu membuat 30-50% saja. Mangrove dapat ditempatkan terpisah maupun bergabung. Bahkan terdapat pembudidaya yang menggunakan mangrove sebagai filter air limbah. Budidaya udang dengan mangrove ini, serupa dengan budidaya udang windu sebab udang dibudidayakan dengan padat tebar rendah.
- Ikan
- Udang
- Ikan Hias
- Kerang
- Lobster
- Mamalia Laut
- Coral
- Rumput Laut
- Lingkungan
- Nutrisi
- Lab
Sunday, 20 April 2025
Integrasi budidaya udang dan magrove
Thursday, 10 April 2025
Eritrosit pada ikan
Eritrosit merupakan komponen utama pada darah ikan Sama seperti pada mamalia, eritrosit berperan dalam membawa oksigen dan hemoglobin untuk peredaran darah. Dalam eritrosit ikan terdapat asam karbonat yang dapat mempercepat proses transportasi karbondioksida ke insang.
Jumlah eritrosit
Eritrosit pada ikan dihasilkan oleh organ hematopoietik yaitu ginjal dan limpa. Berkurangnya produksi eritrosit dapat terjadi akibat infeksi bakteri yang mengakibatkan organ tidak dapat bekerja dengan maksimal untuk menghasilkan darah Pada ikan-ikan yang bergerak aktif, jumlah eritrosit cenderung lebih banyak. Ukuran dan jumlah eritrosit ikan bervariasi, tergantung pada spesies, umur, musim, kondisi fisiologis, dan lingkungan. Akan tetapi, jumlahnya berkisar antara 1,05-3,0 x 106 /mm3.
Monday, 31 March 2025
Marteilia sydneyi pada Tiram
Nama lain: QX Disease (Queensland unknown disease), Marteiliosis [1,2,3]
Etiologi/ penyebab: paramyxean Marteilia sydneyi [1]
Hospes :
Sydney Rock oyster (Saccostrea glomerata) - syn. Crassostrea commercialis, Saccostrea commercialis), Saccostrea echinata, Saccostrea spp, rock oyster (Saccostrea cucullata), polychaeta (Nephtys australiensis). [1,2,3]
Stadium rentan : belum ada informasi yang menyatakan usia rentan tiram terhadap penyakit ini. Tiram berusia 1 tahun dengan gonad yang telah berkembang dapat terinfeksi sama seperti pada tiram yang usianya lebih tua [7].
Monday, 24 March 2025
Limpa pada Ikan
Limpa merupakan salah satu organ dalam yang penting pada ikan. Organ ini berwarna merah gelap atau hitam dan pada kondisi sehat biasanya memiliki tepi yang tajam. Berlokasi di dekat kurvatora mayor lambung atau flexura usus. Meskipun biasanya terdapat tunggal, pada beberapa spesies dapat terbagi menjadi dua atau beberapa bagian kecil [2]
Organ ini memiliki peran dalam kekebalan tubuh ikan. Limpa berfungsi sebagai organ hematopoietik tambahan, tempat filtrasi darah, dan penghancuran sel serta penyimpanan eritrosit. Limpa terlibat dalam keradangan sistemik, gangguan hematopoietik umum, dan gangguan metabolisme. Organ ini merupakan target utama dari penyakit. Limpa merupakan satu-satunya organ menyerupai nodus limfatikus yang ditemukan pada ikan [2]
Monday, 17 March 2025
Mycobacteriosis pada Ikan Hias
Nama lain: Atypical Tuberculosis, Fish Tuberculosis, Fish TB, Piscine tuberculosis
Etiologi/ penyebab:
Mycobacterium marinum, M.fortuitum, M. chelonae. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, tahan asam, tidak berspora [1,3]
Hospes :
Pada ikan hias ditemukan pada anggota sygnathids (kuda laut). Ikan family anabatidae (betta dan gurame hias), characidae (tetra), cyprinidae (barb, danios, koi, dan ikan mas), beberapa cichlidae (angelfish tawar) rentan terhadap infeksi mycobacterium[6]. Jahnel dalam Rehulka et al (2006) menyebutkan bahwa mycobacterium ditemukan pada spesies black tetra (Gymnocorymbus ternetzi), pearl danio (Danio albolineatus), spottedsail barb (Puntius phutunio), malabar danio (Devario malabaricus), Egyptian mouth-brooder (Pseudocrenilabrus multicolor multicolor), bloodfin tetra (Aphyocharax anisitsi), dwarf gourami (Colisa lalia) dan genus Xiphophorus[7]. Outbreak mycobacterium pernah terjadi pada fancy veiltail guppies (Lebistes reticulatus). Mycobacteriosis juga pernah ditemukan pada ikan zebra (Brachydanio rerio)[4]