-->

atas

    Thursday, 10 April 2025

    Eritrosit pada ikan

    Eritrosit merupakan komponen utama pada darah ikan Sama seperti pada mamalia, eritrosit berperan dalam membawa oksigen dan hemoglobin untuk peredaran darah. Dalam eritrosit ikan terdapat asam karbonat yang dapat mempercepat proses transportasi karbondioksida ke insang.

    Jumlah eritrosit

    Eritrosit pada ikan dihasilkan oleh organ hematopoietik yaitu ginjal dan limpa. Berkurangnya produksi eritrosit dapat terjadi akibat infeksi bakteri yang mengakibatkan organ tidak dapat bekerja dengan maksimal untuk menghasilkan darah Pada ikan-ikan yang bergerak aktif, jumlah eritrosit cenderung lebih banyak. Ukuran dan jumlah  eritrosit ikan bervariasi, tergantung pada spesies,  umur, musim, kondisi fisiologis, dan lingkungan. Akan tetapi, jumlahnya berkisar antara 1,05-3,0 x 106 /mm3.

    Morfometri

    Ukuran eritrosit dipengaruhi oleh umur dari eritrosit. Eritrosit muda lebih membulat. Perbedaan ukuran atau morfometri eritrosit antar spesies dapat disebabkan oleh kandungan gas-gas terlarut dalam air. Gas ini penting bagi ikan karena akan diambil melalui insang dan ditransportasikan. Diketahui dari Najiah et al (2008),bahwa eritrosit ikan nila berukuran besar sedangkan ukuran eritrosit terkecil terdapat pada ikan lele.

    Morfologi

    Eritrosit pada ikan umumnya berbentuk memanjang. Eritrosit dewasa berbentuk oval hingga ellipsoid, bikonkaf beberapa lainnya bikonvex.  Namun demikian, pada studi, eritrosit akan memanjang saat berada di antara sel pilar insang dan lebih panjang lagi setelah melewati insang. Secara umum, Eritrosit pada ikan berbeda dengan mamalia, dimana eritrosit ikan berbentuk oval dengan sitoplasma yang eosinofilik pucat dan nukleus di pusat berbentuk oval. Nukleus setidaknya mengisi ¼ volume dari sel. Eritrosit dewasa memiliki hemoglobin yang berwarna pink atau kekuningan pada preparat ulas

    Oleh karena eritropoiesis terjadi di peredaran darah perifer, eritrosit muda juga dapat ditemukan pada preparat ulas dengan persentasi 1% dari total eritrosit. Eritrosit muda berukuran lebih kecil, memiliki inti berukuran besar, padat dan sitoplasma lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit dewasa. Peningkatan eritrosit muda mengindikasikan adanya anemia regeneratif.


    Gb. Eritrosit pada ikan mas (Dok. pribadi)


    Pada studi yang dilakukan oleh Megarani et al (2020), bentuk eritrosit ikan zebra, nila, dan mas memanjang, namun ikan zebra memiliki inti sel yang lebih panjang, sedangkan ikan nila dan mas memiliki ukuran eritrosit yang lebih lebar. Sitoplasma eritrosit pada ketiga spesies ini bervariasi dari biru terang hingga basofilik terang dengan inti biru gelap. Ukuran sel bervariasi terngatung dari spesiesnya.

    Morfologi dari eritrosit ikan dapat dipengaruhi oleh perbedaan habitat yakni kondisi lingkungan. Kontaminasi air dan cemaran lingkungan dapat mengakibatkan perubahan bentuk eritrosit seperti fragmentasi, perubahan kromatin, bentuk sel, mitokondria, badan inklusi intraseluler, hemolisis, dll. Oleh karena itu, eritrosit dapat digunakan sebagai bioindikator cemaran lingkungan perairan. Beberapa abnormalitas dari bentuk ertitrosit antara lain:

    • Makrositik/ berukuran lebih besar
    • Mikrositik/ berukuran lebih kecil
    • Poikilositik/ bentuk bervariasi
    • Nukleus bersegmen, membelah, karyorhexis.
    • Sitoplasma membengkak
    • Smudge cell
    • Hipokromasia / sitoplasma pucat
    • Hiperkromasia/ sitoplasma gelap
    • Anisositosis
    • Polikromasia

     

    Referensi 

    Arnold, J.E. 2009. Hematology of Fish: WBC and RBC Cell Morphology. Proceeding of the ACVP/ASVCP

    Concurrent Annual Meetings December 5-9, 2009 Monterey, California, USA

    Conroy, D.A & Conroy., B.P. 2007. Basic Atlas Of Normal And Abnormal Blood Cells In Farmed Tilapias. Patterson Peddie Consulting: UK

    Campbell, T.W. & Grant, K.R. 2022. Exotic Animal Hematology and Cytology. John Wiley & Sons

    Erhunmwunse, N.O & Ainerua, M.O. 2013. Characterization of Some Blood Parameters of African Catfish (Clarias gariepinus). American-Eurasian Journal of Toxicological Sciences 5 (3): 72-76

    Fujaya Y. 2004. Fisiologi ikan. Penerbit Rineka Cipta. 179 hal.

    Genten, F., Terwinghe, E., Danguy, A. 2009. Atlas of Fish Histology. Science Publishers: India

    Grant, K.R. 2015. Fish Hematology and Associated Disorders. Vet Clin Exot Anim 18: 83–103

    Lusiastuti, A.M. & Hardi, E.H. Gambaran darah sebagai indikator kesehatan pada ikan air tawar. Prosiding Seminar Nasional Ikan VI: 65-69

    Megarani, D.V., A.B. Hardian, D. Arifianto, C.M. Santosa, S.I.O. Salasia. Comparative Morphology and Morphometry of Blood Cells in Zebrafish (Danio rerio), Common Carp (Cyprinus carpio carpio), and Tilapia (Oreochromis niloticus). ournal of the American Association for Laboratory Animal Science 59(6): 1=8

    Najiah, M., Nadirah M., Marina H., Lee S. W., Nazaha W. H. 2008. Quantitative comparisons of erythrocyte morphology in healthy freshwater fish species from Malaysia. Res. J. of Fisheries and Hydrobiology 3(1): 32-35

    Thrall, M.A., G. Weiser, R.W. Allison, T.W. Campbell (Ed). 2012. Veterinary Hematology and Clinical Chemistry second edition. Wiley-Blackwell: UK

     

    No comments:

    Post a Comment