-->

Referensi

    Sunday, 23 June 2024

    Mud Crab Reovirus (MCRV) pada Kepiting

    Nama lain:  sleeping disease [1]

    Etiologi/ penyebab:
    Reovirus, dsRNA, berbentuk icosahedral. Terdapat 8 jenis reovirus pada kepiting antara lain: W virus (menginfeksi Carcinus fmaenas), W2 dan RC84 (C. mediterraneus), P virus (Macropipus depurator), RLV (Callinectes sapidus), EsRV905 dan EsRV806 (Eriocheir sinensis), SsRV (Scylla serrata) [1]. MCRV serupa dengan reovirus krustasea, W2, P, dan EsRV905. Kemungkinan, MCRV merupakan anggota baru dari kelompok DpPV dan CcRV-W2 [8].  Virus ini bereplikasi di sitoplasma sel [1]. Virus  berdiameter 70-75nm, tidak beramplop dan emmiliki du lapis kapsid [2].

    Hospes
    kepiting Carcinus fmaenas, C. mediterraneus, Macropipus depurator, Callinectes sapidus, Eriocheir sinensis, Scylla serrata [1]., S. paramamosain, C. quadricarinatus [4].

    Stadium rentan
    subadult – adult [2].

    Epizootiologi:
    Infeksi reovirus pada kepiting pertama kali dilaporkan di Vago tahun 1966 [3]. Di China, outbreak virus ini terjadi pada tahun 2004 di Guangdong, China Selatan dan baru terdeteksi penyebabnya di tahun 2007 [8]. Virus dilaporkan menjadi outbreak di distrik Krishna, Nagayanka, Andhra Pradesh, India pada tahun 2018. Kematian yang diakibatkan oleh virus ini mencapai 80-100% [1]. Pada studi laboratorium, kematian oleh virus ini dapat mencapai 100% melalui injeksi, perendaman, dan per oral [2,8]. Mortalitas 70% diperoleh dalam 14 hari melalui kohabitasi [2]. Penyakit ini dapat menyebar secara horizontal melalui pakan, air, permukaan tubuh. Penularan secara vertikal dimungkinkan oleh karena adanya temuan virus pada gonad kepiting [2].

    Siklus Hidup: -

    Faktor pendukung
    Pemicu dari infeksi reovirus ini adalah buruknya kualitas air, padat tebar yang tinggi, flutuasi suhu, hipoksia dan handling stress yang kurang [2]. Pada studi yang dilakukan oleh Cheng et al (2020), tingginya amonia dalam air budidaya dapat menekan respon imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi MCRV [7]. 

    Gejala Klinis
    Kepiting yang mengalami infeksi reovirus akan mengalami perubahan warna tubuh, hepatopankreas atrofi, lembek, dan berwarna abu-abu, insang rontok dan berwarna kuning. Kepiting yang sekarat mengalami autotomi, kehilangan nafsu makan, bergerak lambat [1,8]. Kepiting cenderuk bergerak miring/rebah [2]. Usus kepiting teramati kosong [3].

    Gb. Kepiting Scylla serrata yang terinfeksi MRCV kehilangan alat gerak 
    dan cheliped dan warna karapas memudar (Sravani et al., 2024)

    Perubahan patologi
    Secara histopatologi, badan inklusi virus ini ditemukan di hepatopankreas, insang, dan otot [1]. Virus ini utamanya ditemukan pada jaringan ikat organ hepatopankreas, insang, usus [3]. Pada hepatopankreas, virus lebih banyak ditemukan pada hemosit di sinus hemalis [1]. Jumlah sel R pada hepatopankreas teramati berkurang jumlahnya. Sejumlah organ teramati mengalami nekrosis. Insang dan otot mengalami degenerasi [1]. Pada indukan, virus dapat dijumpai pada ovarium dan testis dalam jumlah moderat [2].

    Diagnosa banding
    -

    Metode Diagnosa
    Diagnosa virus dapat dilakukan secara molekuler, histopatologi, TEM [1]. Penggunaan RT PCR lebih sensitif dibandingkan histopatologi. Untuk pengujian rutin, PCR dapat mendeteksi MCRV secara mudah di jantung, otot, ganglion thorax, usus, hemolim. Sampel dapat berasal dari kepiting segar maupun sekarat. Pada kepiting yang hampir mati, virus ini dapat ditemukan di lambung dan hepatopankreas [5]. Analisis secara sederhana dengan wet mount dapat menunjukkan mutinucleated giant cell pada jaringan ikat hepatopancreas [2].

    Gb. Hepatopankreas kepiting yang terinfeksi MRCV berwarna abu-abu pucat (kiri) 
    dan pada wet mount hepatopankreas terdapat multinucleated giant cell (kanan) (Ganesan et al., 2023)

    Pencegahan dan Pengendalian
    Pencegahan virus ini dapat dilakukan dengan monitoring secara berkala untuk meminimalisir penyebaran, skrining indukan dan menghindari stocking kepiting liar tanpa skrining [1]. Pada sebuah studi sistem budidaya, diketahui bahwa sistem budidaya secara flow through meningkatkan resiko kematian akibat virus ini dibandingkan dengan RAS. Hal ini dapat disebabkan oleh fluktuasi suhu dan penurunan oksigen yang mungkin terjadi pada sistem flow through. Penyaringan air atau filtrasi penting untuk mengendalikan kualitas air. Penggunaan disinfektan pada sistem budidaya untuk mengeliminasi vektor dan disinfeksi peralatan masih perlu dikaji leih jauh [2]. Studi lain mengintegrasikan dengan wadah yang digunakan untuk budidaya. Sistem keramba jaring apung dinilai dapat menurunkan penularan MCRV dan meningkatkan kelangsungan hidup dibandingkan menggunakan sistem keramba tancap ataupun kolam. Hal ini berkaitan dengan perilaku kanibalisme yang tinggi pada sistem budidaya terbatas [6].

    Referensi

    1. Sravani, S., A. Gopalakrishnan, A.S John, R. Ramasubramanian, G. Kesavaperumal, N.M. Prabhu, B. Dhasarathan, S.B. Natarajan. Incidence of mud crab reovirus (MCRV) outbreak in polyculture ponds of Andhra Pradesh, south east coast of India. Journal of Invertebrate Pathology 204
    2. Ganesan, S., V. Krishnasamy, B. Baskaran., R. Lamech, M. Raj., S. Marimuthu, A. Mandal., K. Shanmuganathan, P.N. Marimuthu. 2023. Reovirus occurrence in mud crab farming systems and wild‑caught brooders located in eastern coastal area of India. Aquaculture International  31:739–758
    3. Sravani, S., A. Gopalakrishnan, A.S. John. V. Babu., S. Dayalane, S.J. Priyangha, N.K. Dewangan, D. Vadivelu, M.J. Krishnan., M.V. Seralathan. 2022. First report of Mud crab Reovirus (MCRV) outbreak in cultured Scylla serrata in India. Aquaculture 555
    4. S. John, A. Gopalakrishnan, S. Sravani, N.K. Dewangan, M.V. Seralathan, N.M. Prabhu. 2024. Co-infection of mud crab Reovirus (MCRV) and Staphylococcus saprophyticus in giant mud crab, Scylla serrata (Forsskal, 1775). Aquaculture 579
    5. Guo, Z.X., S.P. Weng, G.L., M. Chan., J.G. He.2008. Development of an RT-PCR detection method for mud crab reovirus. Journal of Virological Methods 151: 237–241
    6. Nivas, N, A. Gopalakrishnan, D.Kaippilly, S. Sravani, A.S. John, S. Dayanale, B. Dhasarathan. 2023. Prevalence of Mud crab reovirus (MCRV) in open pen and cage aquaculture system. Research square
    7. Cheng, C.H., H.L. Ma, Y.Q. Deng, J.F., Y.K. Jie, Z.X Guo. Effect of ammonia on the immune response of mud crab (Scylla paramamosain) and its susceptibility to mud crab reovirus. The Israeli Journal of Aquaculture - Bamidgeh, IJA_72: 9 pp
    8. Weng SP, Guo ZX, Sun JJ, Chan SM, He JG (2007) A reovirus disease in cultured mud crab Scylla serrata in southern China. J Fish Dis 30:133–139. https://doi.org/10.1111/j.1365-2761.2007.00794.x

     

    No comments:

    Post a Comment