-->

atas

    Sunday, 24 March 2024

    Fouling Disease oleh protozoa pada Kepiting

    Nama lain:  -

    Etiologi/ penyebab:
    Protozoa Zoothamnium, Vorticella, Epistylis, Acineta, Carchesium sp. [1,2,4]. Protozoa ini menyerang baik di karapas, kaki jalan, kaki renang, maupun insang [4]. 

    Hospes :
    kepiting

    Stadium rentan :
    larva, post larva, dewasa [1].

    Epizootiologi:
    Penularan dapat terjadi secara langsung, utamanya dari cangkang lama yang terlepas dan berada cukup lama di dalam wadah pemeliharaan [2]

    Faktor pendukung
    Suhu optimal Dimana parasit cepat berkembang biak adalah 28-31oC, dengan salinitas 30-35ppt, dan pH 7,63-8,8 [4]. Disamping itu kondisi air budidaya tanpa aliran atau stagnan juga memicu berkembangnya infestasi parasit ini [5].

    Gejala Klinis
    Kepiting menjadi lambat bergerak, cenderung berada di dasar [2]. Pada permukaan rubuh terdapat bentukan seperti benang kapas melekat di tubuh dan alat gerak [3].

    Dampak parasit
    Organisme ini melekat pada tubuh dan kaki, mengganggu mobilitas dan makan kepiting. Kematian hanya terjadi pada kepiting yang rentan [1]. Pada infestasi organisme fouling, individu menjadi kesulitan bernafas karena mengganggu pertukaran gas apabila dalam jumlah besar. Molting juga dapat terpengaruh karena organisme yang melekat di cangkang. Protozoa biasanya akan ikut terlepas bersama dengan cangkang lama [2]. 

    Diagnosa banding

    -

    Metode Diagnosa
    Pengamatan dapat dilakukan secara mikroskopis untuk melihat keberadaan protozoa [2].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Fouling oleh protozoa dapat ditangani dengan penggunaan formalian [1]. Manajemen yang baik, disinfeksi dengan klorinasi air sumber dan pembersihan wadah dapat mengurangi kejadian fouling organism. Pergantian air harus secara rutin dilakukan untuk mengurangi perbanyakan organisme dalam bahan organik yang tinggi di air. Amati juga apabila ada molting yang tertunda. Hindari pemberian pakan berlebih  serta kontrol oksigen di atas 5 [2].

    Referensi

    1. Training manual on mud crab breeding and culture. Central Institute of Brackishwater Aquaculture: Chennai, India
    2. Lavilla-Pitogo CR, de la Peña LD. 2004. Diseases in Farmed Mud Crabs Scylla spp.: Diagnosis, Prevention, and Control. SEAFDEC Aquaculture Department, Iloilo, Philippines, 89 p
    3. Sathanam, R. 2018. Biology and culture Of portunid crabs Of world seas. Apple academic press: Canada
    4. Irvansyah, M.Y., N. Abdulgani, G. Mahasri. 2012. Identifikasi dan Intensitas Ektoparasit pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Stadia Kepiting Muda di Pertambakan Kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Sains Dan Seni Its Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X
    5. Puspitasari, S.D., P.D. Wulan Sari, Kismiyati. Ectoparasites of mangrove crabs (Scylla serrata) and white shrimps (Litopenaeus vannamei) from Gresik, Indonesia. Journal of Veterinary Parasitology, 34(1):32-3

    No comments:

    Post a Comment