-->

Referensi

    Friday, 14 April 2023

    Infeksi infectious salmon anaemia virus (ISAV)

    Nama lain:  -

    Etiologi/ penyebab
    Penyakit ini disebabkan oleh agen patogen Highly Polymorphic Region (HPR)-deleted infectious salmon anaemia virus (ISAV) atau bagian yang non patogenik HPR0 (nondeleted HPR) ISAV dari genus Isavirus famili Orthomyxoviridae. Virus ini bereplikasi di insang [1], termasuk ssRNA dan beramplop [2]. Virus berdiameter 100-130nm dengan 8 segmen RNA untai tunggal [1]. Virus ISA dapat bertahan di air laut selama 14 hari. Suhu dan salinitas berperan penting dalam ketahanan ISAV [4]. Terdapat dua dasar genotipe ISAV, Amerika Utara dan Eropa. Genotip Eropa lebih menyebarluas dan menunjukkan variasi genetic lebih besar, serta variasi virulensi dibandingkan genotip Amerika Utara [5].

    Hospes
    Hanya Salmo salar (Atlantic salmon) yang diketahui memiliki gejala klinis akibat infeksi HPR deleted ISAV. Salmon liar, rainbow trout dan Brown Trout dampat menjadi karier dari ISAV. Sementara untuk ikan laut, peranannya sebagai karier masih perlu penelitian lebih lanjut [1]. Namun demikian, ikan laut atau ikan yang terpapar air laut dapat terkena virus ini. Pada suatu outbreak di budidaya salmon atlantik, virus ISA terdeteksi pada ikan pollack (Pollachius pollachius) dan cod (Gadus morhua), akan tetapi hanya ikan yang berasal dari yang satu kolam dengan salmon atlantik yang terdeteksi virus ISA. Virus ini dapat bereplikasi pada karier seperti pada ikan brown trout, sea trout, rainbow trout (O. mykiss), Arctic char (Salvelinus alpinus) dan herring (Clupea harengus)[6].

    Stadium rentan
    Semua stadium dari yolk sac benih hingga dewasa rentan terhadap penyakit ini [1].  

    Epizootiologi:
    Penyakit ini dilaporkan pertama kali terjadi pada pertengahan 80an di Norwegia. Selanjutnya laporan menyebar di Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Chili [1] dan Skotlandia [2]. Penyakit ini memiliki kematian harian yang rendah (0,05-0,1%), terjadi hanya pada beberapa keramba. Kematian total yang cukup tinggi dapat terjadi setelah beberapa bulan infeksi. Tingkat morbiditas dan mortalitas ISAV pada budidaya keramba jaring apung lebih rendah dibandingkan tambak. Penyakit ini menyebar melalui air, pengiriman ikan, kutu, dan ikan salmon yang terinfeksi [1]. Penularan secara vertikal belum pernah dilaporkan [3]. Secara eksperimen, ikan yang diinfeksi dengan ISAV akan memperlihatkan kematian pada hari ke 15 [7].

    Siklus Hidup:
    Virus masuk melalui Insang/usus/kulit à menyerang endotel pembuluh darah, bereplikasi pada leukosit, makrofag sinusoid pada ginjal, dan berbagai organàSekresi/ekskresi virus dari ikan yang terinfeksi ISAV. Penyebaran ISAV dapat diperantarai oleh kutu ikan (Lepeophtheirus salmonis dan Caligus rogercresseyi) [1].

    Faktor pendukung
    Outbreak infeksi ISAV berkaitan dengan musim, yang mana lebih sering terjadi pada  musim semi dan gugur. Namun demikian, secara umum outbreak dapat terjadi sepanjang tahun. Faktor yang dapat memicu outbreak ISAV adalah handling (sortir dan penanganan, pemisahan dan pemindahan keramba) [1].

    Gejala Klinis
    Penyakit ini bersifat sistemik dan ditandai dengan kondisi lemah yang disertai anemia berat serta hemoragi dan nekrosis di berbagai organ [1,6]. Tidak ada gejala klinis yang spesifik menciri untuk ISA, namun lesi seperti eksopthalmia, ascites, anemia, kongesti, hemoragi kulit, otot dan peritoneum edema sering ditemukan pada infeksi ISAV [3]. Ikan akan menunjukkan perubahan perilaku seperti berenang dekat permukaan dan terlihat terengah-engah [7].

    Gb. infeksi ISAV ditandai dengan hati kongesti menggelap, terdapat ascites, hemoragi rongga abdomen
    (Groman et al., 2005)


    Perubahan patologi
    Penyakit ISAV tipe HPR deleted  menyerang pada organ insang, hati, jantung, ginjal, limpa, dan organ lainnya. Sedangkan HPR0 ISAV banyak menyerang sel epitel insang namun dapat juga terdeteksi di ginjal dan jantung [1]. Organ dalam akan menggelap, hati berwarna hitam dengan hemoragi petechiae pada berbagai organ. Secara histopatologi akan teramati nekrosis hepatic hemoragika multifocal. Selain itu juga terjadi kongesti dan dilatasi sinusoid hati serta hemoragi fokal atau kongesti parenkim ginjal [2]. Pada limpa teramati kongesti dengan erythrophagocytosis pada stadium akhir. Kongesti pada jantung, insang, dan usus dapat terjadi pada beberapa kasus [3]. Adanya gangguan sirkulasi pada berbagai organ disebabkan oleh kerusakan endotel pada pembuluh darah perifer [6].

    Gb. infiltrasi leukosit di sekitar vena centralis (T. Poppe)

    Diagnosa banding
    Belum ada penyakit yang secara spesifik serupa dengan penyakit ISA. Namun beberapa gejala klinis ISA dapat juga ditemukan pada infeksi Aeromonas salmonicida, Renibacterium salmoninarum, rickettsia-like organisms seperti Piscirickettsia salmonis, viral haemorrhagic septicaemia virus, infectious haematopoietic necrosis virus, infectious pancreatic necrosis virus. [3]. Penyakit lain dengan kondisi anemia dan hemoragi, winter ulcer dan septikemia oleh infeksi Moritella viscosa dapat menjadi diagnosa banding penyakit ini [6].

    Metode Diagnosa
    Deteksi virus dapat dilakukan dengan mengamati perubahan klinis dan patologi [1,6]. Histopatologi, Mikroskop elektron, IFAT, molekuler dan isolasi virus dengan cell line dapat membantu diagnosa penyakit ini [3].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Kejadian infeksi ISAV dapat dikurangi dengan menerapkan praktek budidaya yang baik sejak handling, pemantauan Kesehatan, transportasi, dan pengolahan. Sisa-sia limbah dan air buangan dari pemrosesan ikan yang diduga tercemar harus dibatasi agar tidak mencemari. Pada telur dan larva, Tindakan disinfeksi dapat dilakukan untuk pengendalian. Upaya dengan mengembangkan strain yang resisten tampaknya cukup potensial. Pengobatan dengan menggunakan antivirus ribavirin (1-β-D-ribofuranosyl-1,2,4-triazole-3-carboxamide) cukup efektif menghambat replikasi ISAV. Sejumlah negara juga telah mengembangkan vaksin untuk mencegah serangan ISAV [1]. Saat terjadi outbreak, ikan yang sakit harus segera dimusnahkan untuk mengendalikan penyebaran. Pembatasan juga harus dilakukan terhadap orang, limbah, kendaraan, peralatan dan ikan itu sendiri. Jika kematian terjadi pada ukuran konsumsi, pilihan terbaik adalah pemanenan [3].

    Referensi

    1. OIE. 2021. Chapter 2.3.4 Infection with HPR Deleted or HPR0 infectious salmon anaemia virus. Manual of diagnostic test for aquatic animals
    2. Rodger, H.D. 2010. Fish Disease Manual.
    3. Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (2009). Infectious Salmon Anaemia (Version 1.0). In: Australian Aquatic Veterinary Emergency Plan (AQUAVETPLAN), Australian Government Department of Agriculture, Fisheries and Forestry, Canberra, ACT.
    4. Gaete, A., H. Bohle, P. Bustos. 2013. Assessment of the in vitro survival of the Infectious Salmon Anaemia Virus (ISAV). Bull. Eur. Ass. Fish Pathol., 33(1): 3
    5. Kibenge, M.JT., T. Iwamoto., F.SB Kibenge, Y. Wang, A. Morton, R. Routledge. 2016. Discovery of variant infectious salmon anaemia virus (ISAV) of European genotype in British Columbia, Canada. Virology Journal 13:3
    6. Eiras
    7. Department of Agriculture 2019, Aquatic Animal Diseases Significant to Australia: Identification Field Guide, 5th Edition, Australian Government Department of Agriculture, Canberra. CC BY 4.0.

    No comments:

    Post a Comment