-->

Referensi

    Sunday, 21 March 2021

    Manajemen Pengendalian Penyakit pada Udang

    Pada dasarnya pengendalian penyakit udang meliputi dua hal yaitu pemeriksaan penyakit dan pengamatan faktor budidaya (lingkungan dan manajemen). Keduanya saling berkaitan erat. Langkah pengendalian dilakukan apabila terjadi kondisi abnormal baik pada udang maupun lingkungannya. Namun demikian, sebagian besar metode pengendalian penyakit udang berbasis pada pencegahan seperti:

    a. Praktek budidaya yang baik

    b. Pakan yang cukup dan seimbang

    c. Pengkarantinaan
    Tindakan ini dilakukan baik pada benih maupun indukan yang baru datang. Banyak sekali penyakit yang secara eksternal tidak memperlihatkan gejala klinis. Karantina dimaksudkan untuk mengskrining benih atau induk yang sehat sebelum dimasukkan ke media budidaya.

    d. Penggunaan stok yang resisten penyakit
    Penggunaan stok yang tahan penyakit tertentu sudah sejak lama disosialisasikan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu.

    e. Vaksinasi
    Vaksin biasa digunakan untuk mencegah penyakit tertentu. Vaksin untuk vibrio misalnya. Vaksin ini sudah banyak dipelajari dan digunakan. Akan tetapi pada penggunaannya, masih sangat rendah sebab respon imun udang yang dipercaya tida menghasilkan antibodi.

    Disamping hal-hal diatas, pengendalian dari penyakit udang harus menggunakan pendekatan seperti:

    - asesmen kesehatan melalui inspeksi dan pengambilan sampel yang sesuai standar
    - pembatasan pemasukan air dari perairan umum dan area lainnya kecuali jika sudah diketahui kualitasnya
    - Pemberantasan penyakit dan restoking dengan hewan yang sehat
    - Biosekuriti untuk menurunkan resiko patogen
    - Pengelolaan nutrisi dan pakan
    - Pengambilan dan penanganan sampel bila terjadi penyakit
    - Memberitahukan kepada pihak terkait jika ada kejadian penyakit 

    Untuk aplikasi obat-obatan dan bahan kimia, pengendalian penyakit dalam budidaya perikanan umumnya dilakukan sejak fase awal dari budidaya. Penggunaan obat-obatan untuk pengendalian penyakit pada udang ditempatkan sebagai pilihan terakhir. Hal ini cukup beralasan sebab setiap penggunaan obat harus diperhatikan baik dosis, cara dan lama penggunaan, waktu luruh obat, yang semuanya berpotensi mempengaruhi lingkungan. Aplikasi obat-obatan hanya efektif jika dilakukan di fase awal kemunculan penyakit. Berikut adalah contoh dari perlakuan pengendalian yang dilakukan ketika menemukan kondisi fisik yang abnormal pada udang.

    Tabel Perlakuan pengendalian keabnormalitasan pada udang

     
    (sumber: Direktorat Produksi, 2014)

    Referensi

    Alavandi, S.V., Vijayan, K.K., Rajendran, K.V. 1995. Shrimp Disease, Their Prevention and Control. Central Institute of Brackishwater Aquaculture: Madras

    Direktorat Produksi. 2014. Petunjuk Teknis budidaya udang baname semi intensif. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya: Jakarta

    Raj, S.P (ed). Shrimp Farming Techniques, Problems And Solutions. Palani Paramount Publication: Palani

    Samocha, T.M. 2019. Sustainable Biofloc Systems For Marine Shrimp. Academic Press: UK

    Global Aquaculture Alliance. 2006. Operating Procedures for Shrimp Farming. Global Aquaculture Alliance: Missouri, USA

     

     

    No comments:

    Post a Comment