Nama lain: -
Etiologi/ penyebab:
Virus ini merupakan virus pertama dari famili Parvoviridae yang menyerang
ikan nila. Dari analisis filogenik, virus ini berada pada cabang dari genus
Chapparvovirus. Virus ini memiliki virion spheris, tidak beramplop dengan
diameter 30nm [1].
Hospes
ikan nila
ikan nila
Stadium rentan
Semua ukuran [1]
Epizootiologi:
Ditemukannya virus ini berawal dari adanya para ahli di China yang meneliti
keberadaan parvovirus pada ikan nila. Latar belakang dari penelitian ini
adanya kematian ikan nila pada keramba jaring apung di tahun 2015 pada suhu
35-32oC. Kematian pada ikan nila terjadi di semua ukuran dengan tingkat
kematian mencapai 60-70%. Virus yang untuk sementara diberi nama Tilapia Parvovirus (TiPV)
ini kemudian dipastikan sebagai agen penyebab kasus epidemik pada ikan nila
di China. Prevalensi penyakit ini di China berada antara 22,6% hingga
64,6%. Melalui uji bioassay, virus TiPV dapat menimbulkan sakit 4-6 hari
pasca infeksi dengan kematian mencapai 90% di hari ke 11. Bersamaan dengan
pemeriksaan, didapati bahwa ikan yang sakit juga mengalami infestasi
Dactylogyrus sp dan infeksi bakteri Streptococcus agalactiae. Infeksi
bakteri streptococus ini bersifat koinfeksi yang bila tidak ada, infeksi
TiPV tetap dapat bersifat patogenik [1].
Faktor pendukung
-
Gejala Klinis
Ikan nila yang terkena TiPV memiliki gejala klinis letargi/lemah,
anoreksia, dan perubahan gaya berenang seperti membentuk anak panah atau
sekrup. Ikan yang sakit mengalami hemoragi pada permukaan tubuh, rahang
bawah, anterior abdomen, dan pangkal sirip, berasamaan dengan adanya lesi
okuler dan exopthalmia pada mata [1].
Image
Gb. Gejala klinis TiPV yang ditandai dengan hemoragi pada permukaan tubuh dan rahang bawah
(pict credit to Liu et al., 2020)
(pict credit to Liu et al., 2020)
Perubahan patologi
Pada pengamatan histopatologi limpa teramati infiltrasi limfosit dan
makrofag pada pulpa putih. Melanomakrofag center juga mengalami peningkatan
pada parenkim limpa, pembuluh darah, dan area nekrosis. Pada kasus yang
moderat-berat, spleocyte yang nekrosis didapati badan inklusi dengan
nukleus termarginasi dan memadat. Pada otak, pembuluh darah berdilatasi dan
terdapat infiltrasi limfosit. Neuron juga mengalami kerusakan,
bervakuolasi, dengan kromatin inti memadat. Korteks cerebral ikan yang
terinfeksii berat mengalami edema.
Pada ginjal, terdapat edema pada glomerulus disertai infiltrasi limfosit dan melanomakrofag center di sekitarnya. Peradangan juga
teramati pada jaringan hematopoietik. Sinusoid pada hati mengalami
pembengkakan disertai infiltrasi limfosit dan makrofag. Pada jantung,
trabekula otot mengalami gangguan dan sel jantung memiliki inti kromatin
termarginasi. Lamella primer insang mengalami kebengkakan dengan peradangan
yang hebat. Lamella sekundernya mengalami kongesti. Kebengkakan dan
nekrosis sel epitel yang terinfeksi juga teramati [1].
Gb. Limpa yang terkena TiPV memperlihatkan melanomakrofag center (bintang) dan infiltrasi limfosit (panah putih) dan makrofag (panah segitiga) (pict credit to Liu et al., 2020)
Metode Diagnosa
Diagnosa virus ini masih dalam tahap pengembangan. Melalui pemeriksaan mikroskop elektron, virus ini didapati pada organ
ginjal, limpa, hati, otak, insang, usus, otot, dll. TiPV dapat diisolasi
dan dipropagasi pada Tilapia brain cells (TiB) dan menginduksi CPE dalam 3
hari pasca infeksi. Dengan in situ Hibridisasi, sinyal paling kuat untuk
TiPV ada di organ ginjal dan limpa. Melalui pemeriksaan PCR atau RT PCR,
sampel yang diperiksa negatif untuk TLEV, VNN, iridovirus, atau TiLV baik
secara terinfeksi alami maupun buatan. Akan tetapi, pada hasil didapati
beberapa fragmen pada 500-1000bp dan dengan sekuensing memiliki kecocokan
dengan Parvoviridae. Dan ukuran pasti dari kloning fragmen PCR adalah 534bp
[1].
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ini masik termasuk baru pencegahan dan pengendaliannya masih
membutuhkan banyak pengembangan. Oleh karenanya, monitoring stok untuk
pencegahan penting dilakukan. Metode sekuensing TiPV dan kultur sel
disarankan sebagai dasar diagnosa berbasis PCR yang cepat dan aman serta
dapat diimplementasikan untuk skrining, surveilans, dan studi epidemiologi
[1].
Note:
Virus ini termasuk novel virus/ virus baru. Informasi mengenai penyakit ini
masih terbatas dan akan terus berkembang. Artikel ini akan diupdate apabila
sudah ada publikasi terbaru.
Referensi
Liu W, Zhang Y, Ma J, Jiang N, Fan Y, Zhou Y, et al. (2020). Determination
of a novel parvovirus pathogen associated with massive mortality in adult
tilapia. PLoS Pathog 16(9): e1008765. https://doi.org/10.1371/journal.
ppat.1008765
No comments:
Post a Comment