Pakan
merupakan komponen utama yang menentukan dalam budidaya ikan sebab pakan
berkaitan erat dengan biaya produksi. Pakan juga berpengaruh erat terhadap
bobot akhir dari ikan sebab dari sinilah pembudidaya dapat berhitung keuntungan
yang diperoleh. Oleh karenanya, menggunakan pakan yang efisien yang menekan
biaya produksi dan meningkatkan bobot akan lebih menguntungkan.
Belakangan,
gerakan produksi pakan secara mandiri digencarkan oleh pemerintah. Pembudidaya
ataupun pihak yang berkaitan dapat memformulasi pakan secara mandiri. Bahan
baku yang akan digunakan pun bervariasi. Hal yang terpenting adalah bahan
tersebut mampu diformulasikan hingga mencapai komposisi yang dibutuhkan oleh
ikan. Pengembangan pembuatan pakan juga dapat menggunakan limbah-limbah atau
sisa-sisa industri, tentunya yang aman untuk digunakan.
a.
Limbah Pertanian
Ampas
tahu, dedak, limbah jamur dan limbah kulit ubi kayu merupakan limbah industri
pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan. Ampas tahu ataupun
limbah lainnya yang diperoleh dari pengolahan kedelai sarat akan gizi yang
dapat dipergunakan sebagai pakan ikan. Di Hongkong, limbah ini biasa diberikan
pada ikan sebagai pakan baik dalam kondisi basah maupun semi kering. Jika ubi
kayu atau singkong memiliki kadar protein rendah, daun singkong justru memiliki
potensi untuk digunakan sebagai alternatif pakan meskipun hingga kini belum
diketahui nilai gizinya untuk pakan ikan. Jagung jarang digunakan sebagai
alternatif pakan ikan sebab kecernaannya yang rendah. Jagung mentah harus
diolah kembali untuk meningkatkan kecernaan pada ikan. Namun demikian kini
banyak industri pengolahan jagung, dan karena harga jagung cukup tinggi maka
yang dapat dimanfatkan adalah limbahnya seperti DDGS, honimi, dedak jagung dan
germ sebagai protein bagi ikan. Jerami padi yang biasanya dibuang atau dibakar,
diolah oleh Juliani et al (2018) sebagai bahan baku pelet ikan mas. Jerami ini
diformulasikan bersama tepung keong mas, dedak, gula, dan probiotik. Limbah
pertanian lainnya yang berpotensi sebagai bahan baku pakan ikan antara lain:
kulit kakao, kulit pisang kepok
b.
Limbah organik
Limbah
ini dapat bersumber dari rumah/warung makan. Sisa-sisa makanan dikumpulkan
kemudian diolah kembali dengan fermentasi. Hasil fermentasi kemudian diberi
bekatul, garam, dan tepung pati hingga menjadi adonan. Tipe pakan yang
dihasilkan dari olahan ini adalah pakan tenggelam. Limbah kuliner yang berupa
tulang ikan dan udang juga dapat diolah menjadi tepung sebagai alternatif
pakan. Disamping ekonomi, limbah ini juga sekaligus menerapkan konsep zero
waste di aea wisata. Limbah organik berupa sayuran dapat dimanfaatkan sebagai
pakan untuk ikan herbivora. Limbah sayur sawi tanpa pengolahan pemeraman,
pengukusan, dan perebusan dapat digunakan sebagai bahan baku formulasi pakan
ikan.
c.
Limbah Perikanan
Pada
pengolahan hasil perikanan, kerap didapati bahan-bahan sisa/ limbah seperti
cangkang, kepala, duri, dan bagian lainnya yang tidak diolah kembali. Limbah
semacam ini dapat ditingkatkan nilai pemanfaatannya dengan mengolah kembali
menjadi pakan ikan. Sebagai contoh adalah pemanfaatan limbah rajungan dimana
limbah diolah menjadi tepung kemudian ditambah tepung ikan, dedek padi, tepung
baking soda dan vitamin hingga menjadi pelet untuk ikan lele. Pun demikian
dengan limbah rumput laut yang dapat diolah menjadi tepung kemudian diformulasi
menjadi pakan ikan. Bahan baku pakan yang berasal dari tepung rebon perlu
dipertimbangkan. Tepung rebon ini kaya akan asam amino yang akan membantu
penyerapan protein. Jenis limbah perikanan lainnya seperti yang terdapat pada
pelelangan ikan seperti limbah ikan cakalang, kepala ikan teri/puri, serta
sisik ikan kakap merah juga dapat dibuat menjadi tepung sebagai bahan baku
pakan ikan.
d.
Limbah produksi olahan hasil ternak
Beberapa
industri olahan hasil ternak mampu
menghasilkan produk seperti bakso, sosis, nugget, dll yang memiliki limbah
buangan berupa barang yang afkir, sisa produksi, ataupun yang kadaluarsa.
Limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi pakan ikan yang layak. Sosis sapi
kadaluarsa diketahui memiliki kandungan protein yang cukup tinggi untuk dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan.
e.
Limbah peternakan
Bahan
limbah pertanian yang dapat digunakan adalah sludge biogas ternak sapi. Sisa akhir pembuatan biogas ini dapat diolah
bersama tepung ikan, dedak padi, dan janggel jagung menjadi pakan ikan.
f.
Limbah industri makanan
Samahalnya
dengan limbah produksi olahan hasil ternak, limbah industri makanan juga
berpotensi digunakan sebagai alternatif bahan baku pakan. Misalnya limbah mie
instan. Mie instan yang berbahan tepung terigu ini memang rendah protein namun
kaya akan lemak dan rendah serat sehingga diharapkan dapat menjadi bahan baku
pengganti pakan. Limbah roti atau tepung roti mungkin dapat digunakan sebagai
bahan tambahan pakan. Namun demikian limbah roti biasanya sudah dimasak dan
mengandung garam sehingga kecernaan pada ikan menjadi rendah. Oleh karenanya
penggunaan limbah ini sebagai pakan ikan harus memperhatikan kadar natriumnya. Limbah
organik yang berasal dari industri pengolahan makanan telah dicoba dikembangkan
sebagai material pembuatan pakan ikan. Limbah kulit kentang dan jeruk tersebut
dibuat menjadi tepung kemudian dicampurkan dengan probiotik dan dijadikan
pelet.
Meskipun
berbagai bahan asal limbah di atas berpotensi kuat untuk dikembangkan sebagai
alternatif pakan ikan, kemanan bahan baik bagi ikan maupun manusia juga perlu
diperhatikan. Daun singkong misalnya, yang memiliki kandungan HCN tinggi tidak
hanya berbahaya bagi manusia tapi juga hewan termasuk ikan. Oleh karenanya pada
proses pengolahannya harus ada proses penghilangan HCN baik dengan perendaman,
pemucatan, ataupun pengeringan. Sedangkan untuk limbah sisa makanan yang tidak
termakan atau dibuang harus memperhatikan sumbernya dan dilakukan penyortiran.
Tak jarang limbah tersebut bercampur dengan plastik, kertas, ataupun benda
tajam lainnya. Limbah semacam ini juga rentan kontaminasi. Pada beberapa
negara, penggunaan limbah ini untuk produksi pakan diperbolehkan dengan catatan
memberikan perlakuan dengan pemanasan pada suhu tertentu. Lain halnya dengan di
Uni Eropa, penggunaan limbah perikanan untuk pakan ikan tidak diperbolehkan
namun masih diizinkan jika digunakan pada pakan krustasea dan sejenisnya.
Fahrizal,
A. dan Ratna. 2018. Analisa Proksimat Pellet Berbahan Limbah Ikan PPI Klaligi
Kota Sorong. Median Volume X Nomor 3
Fitriadi,
R., A.W. Ekawati, H. Nursyam. 2017. Pemanfaatan Tepung Sosis Kadaluarsa Sebagai
Sumber Protein Dalam Formulasi Pakan Untuk Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis sp.
Intek Akuakultur. 1(2)
Fitriani,
R., A. Kusmawanto, R. Miliati. 2014. Pemanfaatan Limbah Tulang-Tulang Ikan
Menjadi Pelet Pakan Ikan Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste Di Pantai Baru
Pandansimo Kabupaten Bantul. ASEAN Journal of Systems Engineering, 2(2): 65-70
Hasan,
H., E.I. Raharjo, A. Zulmi. 2014. Pemanfaatan Limbah Organik Sawi Sebagai
Sumber Bahan
Penyusun
Pakan Benih Ikan Biawan (Helostoma temmincki). Jurnal Ruaya Vol.4
Juliani,
R., F. Tampubolon, S.R. Samosir, M. Simangunsong, L. Manurung, 2018. Pengolahan
Limbah Jerami Padi Menjadi Pelet Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Di Desa Harean
Porsea Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 24(2)
Juniawan,
D. dan Yusuf, M. Olahan Kulit Kakao Sebagai Pakan Ikan. Jurnal Kelitbangan 1
Mo,
W.Y., Y.B. Man, M. H. Wong. 2018. Use of food waste, fish waste and food
processing waste for China's aquaculture industry: Needs and challenge. Science
of the Total Environment 613–614 635–643
Mustaqim,
A. Farid, Nurjanah. Pengolahan Limbah Rumput Laut Sebagai Alternatif Pakan
Ternak Dan Ikan
Sukarman.
2011. Berbagai Alternatif Bahan Baku Lokal Untuk Pakan Ikan. Media Akuakultur
6(1)
Supratman,
O. Dan Umroh. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Rajungan Sebagai
Pakan Ikan Di Desa Tukak, Bangka Selatan.
Verma,
S.R. dan S. Satyanarayan. 2016. Effect of Special Fish Feed Prepared Using Food
Industrial Waste on Labeo rohita. Intech open science
Zaenuri,
R., B. Suharto, A.T.S. Haji. Kualitas Pakan Ikan Berbentuk Pelet Dari Limbah
Pertanian. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan
No comments:
Post a Comment