Lokasi
Insang berlokasi bilateral di area posterior
kepala atau yang disebut dengan branchial
chamber/ opercular chamber [3].
Fungsi
Insang bertanggungjawab dalam pertukaran garam dan
air serta berperan dalam mengeksresikan produk buangan nitrogen [2]. Dalam melakukan
pertukaran gas, oksigen berdifusi sepanjang epitel lamella, sedangkan
karbondioksida diekskresikan sebagai gas terlarut melalui lamella atau dalam
bentuk bikarbonat oleh sel penghantar ion [5]
Struktur
insang
Sebagian besar teleostei memiliki empat pasang
archus insang yng memanjang dari dasar hingga langit-langit rongga pipi. Setiap
pasang archus insang disokong oleh kartilago atau tulang rawan yang terhubung
dengan otot abduktor dan adduktor yang mengatur gerakan insang. Pada lapisan
dalam archus insang terdapat satu atau lebih struktur keras yang disebut gill
rakers. Struktur ini berfungsi memendekkan dan mengagregasi partikel makanan
dan untuk memposisikan makanan besar sebelum masuk ke dalam esofagus lalu ke
lambung atau usus [1]. Setiap archus insang terbagi menjadi lamella primer.
Permukaan lamella primer memanjang dengan adanya bentukan ke arah dorsal dan
ventral membentuk lipatan semilunar reguler yang disebut lamella sekunder.
Struktur ini menyediakan area permukaan yang mendukung fungsi respirasi dan
ekskresi [2]. Archus insang ditutupi oleh jaringan epidermis dan biasanya
disokong dengan sel mukus. Di bawa epidermis biasanya terdapat susunan jaringan
limfoid, yang terdiri dari limfosit dan sel berukuran besar megandung granula
eosinofilik [4]. Insang ditutup dan dilindungi oleh operculum. Lamella pada
insang bersifat bebas, sehingga memiliki permukaan bernafas yang lebih luas
[1].
Histologi
insang
Gb. Anatomi Insang (pict credit to Miller & Lea, 1972) |
Filamen pada insang terbagi menjadi
a. Lamella Primer
Bagian tengah lamella merupakan kartilago,
arteriol aferen dan aferen, serta anastomose pembuluh darah lainnya. Epitel
lamella primer lebih tebal daripada lamella sekunder, biasanya 3 atau lebih
lapisan. Epitelnya pipih berlapis yang diantaranya terdapat sel mukus. Epitel
permukaan tertutup oleh epitel berbentuk skuamus dan kuboid, mukusnya pucat,
dan sel klorida [2].
b. Lamella sekunder
Setiap lamella sekunder merupakan bungkusan sel
yang berada di membrana basalis, dengan dua permukaan yang disokong oleh sel
pilar. Ruang antara sel pilar disebut lakuna, menghubungkan arteriol aferen dan
eferen [2]. Pertukaran gas berlokasi di permukaan lamella ini. Epitel pada
lamella sekunder biasanya hanya selapis [4].
Insang memiliki beberapa struktur sel yang
memiliki fungsi dan bentuk tersendiri.
a. Sel klorida
Sel ini disebut sebagai sel pavement karena
terdapat pada sambungan antara lamella sekunder dan primer. Terkadang sel ini
disebut juga dengan ionosit yang berfungsi mengatur keseimbangan osmosis.
Granulanya berwarna eosinofil karena adanya mitokondria yang mencolok dan
sistem tubular membra yang memanjang [1]. Sel ini disebut sel klorida sebab
berfungsi mengeliminasi klorida [2]. Sel
klorida terbagi menjadi dua kategori, yang berada di permukaan dengan
membran apical (terpapar lingkungan) sama tinggi dengan sel pavement dan yang lebih rendah dengan membran apical
membentuk cekungan yang hampir tertutup oleh sel pavement. Sel yang di
permukaan umum dimiliki oleh ikan air tawar, sedangkan sel yang memiliki cekungan
dimiliki oleh ikan air laut [5].
b. Sel Mukus
sel ini adal sel yang paling mencolok pada epitel
insang yang fungsinya mengatur mekanisme ion dan imunologi [2]. Sel ini menjadi
barier fisiologis terhadap lingkungan. Sel ini berada paling sering di bagian
tepi eferen filamen [5].
c. Sel pilar
sel ini merupakan penyokong lamella yang terdapat
di dasar membrana basalis lamella sekunder [1]. Sel ini dapat berkontraksi,
mengontrol aliran darah melalui pertukaran gas di permukaan [2].
d. Sel epitel/ pavement cells
Sel epitel memenuhi sebagian besar area yang
memungkinkan kapiler insang terpapar terhadap air. Hal ini akan mengefisienkan
pertukaran gas absorbsi oksigen dan pelepasan karbondioksida, serta mudah
terkena serangan patogen atau iritasi [2].
e. Sel neuroepitel
Sel ini merupakan kelompok sel endokrin yang
mendekarboksilasi dan uptake prekursor amine yang dipercaya berperan sebagai
sensor oksigen. Sel ini biasanya berada
di tepi filamen dan paling sering di ujung filamen [5].
e. Sel taste bud
Sel ini berada terbatas di bagian archus dan gill
raker saja. Sel ini jarang bahkan tidak ada di filamen dan lamella. Sel ini
memiliki dua tipe sel sensori, terang dan gelap [5]
f. Sel
rodlet
Sel ini tersebar di archus insang, filamen, epitel
filamen interlamela, dan dasar lamella. Sel ini merupakan sel pensekresi, namun
fungsinya tidak diketahui [5].
g. Sel lain-lain
Sel-sel lain yang ditemukan pada interstitial
filamen adalah melanosit, limfosit, makrofag, dan sel neuroepitel [1]. Sel-sel
interstitial dan yang tidak terdiferensiasi ditemukan sepanjang corpus filamen.
Sel di area interlamelar merupakan prekursor bagi sel klorida baru. Sel yang
tertanam di batas dalam lamella berduferensiasi menjadi sel pilar lamella dan
lamella tumbuh dari bagian dasar seiring pertumbuhan ikan [5].
Pembuluh
Darah
Tiga jalinan pembuluh darah pada filamen insang
utama antara lain repirasi, nutrisi, dan interlamela. Pembuluh dara ini tidak
berbeda dengan yang dimiliki vertebrata dan strukturnya tidak perlu
diperhatikan kecuali untuk sel pilar, pembuluh darah interlamela, dan pembuluh darah kecil di filamen dan
archus yang menuju sirkulasi sekunder. Pembuluh darah nutrisi berasal dari
arteri eferen filamen dan merupakan bagian sirkulasi sekunde. Pembuluh darah
interlamela dan pembuluh darah penghubung longitudinal berjenjang seperti
tangga sepanjang filamen dengan pembuluh darah interlamella sebagai anak
tangganya [5].
Fisiologi
insang
Secara umum, pertukaran gas di insang terjadi
melalui koorginasi pemanjangan dan kontraksi bagian pipi dan branchial chamber yang memompa air
mengalir ke permukaan insang. Pertukaran gas terlihat sebagai membuka dan
menutupnya operculum. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai organ respirasi,
terdapat dua mekanisme pertukaran gas. Pertama, struktur insang seperti
lembaran menyediakan tempat untuk pertukaran gas. Kedua, aliran balik air
melewati insang yang berkenaan dengan aliran darah dalam insang, menghasilkan
gradien difusi yang membiarkan pengambilan oksigen secara maksimal dari dalam
air dan pelepasan CO2 maksimal ke air [3].
Referensi
1. Genten, F., Terwinghe, E., Danguy, A. 2009. Atlas of Fish
Histology. Science
Publishers: India
3. Smith, S.A (Ed). 2019.
Fish Disease and Medicine. CRC Press:
Boca Raton
4. Roberts, R.J (Ed). 2012. Fish Pathology 4th
Ed. Wiley-Blackwell: UK
5. Ostrander, G. (Ed). 2000. The Laboratory Fish 1st
Edition. Academic Press
No comments:
Post a Comment