-->

atas

    Monday, 28 October 2019

    [PROFIL] Ikan Mola-Mola

    Ikan mola-mola (pict credit to FAO, 2005)

    Taksonomi
    (ITIS)

    Kingdom           Animalia
    Subkingdom      Bilateria
    Infrakingdom    Deuterostomia
    Phylum             Chordata
    Subphylum       Vertebrata
    Infraphylum     Gnathostomata
    Superclass        Actinopterygii
    Class                Teleostei
    Superorder       Ostariophysi
    Order               Cypriniformes
    Superfamily     Cyprinoidea
    Family             Cyprinidae
    Genus              Hypophthalmichthys
    Species           Hypophthalmichthys molitrix (Valenciennes in Cuvier and Valenciennes, 1844)
    Hypophthalmichthys molitrix


    Nama lain
    Ikan matahari, sunfish, silver carp, ikan mas perak [9].

    Distribusi dan habitat
    Ikan ini tersebar di Asia bagian Timur, dari Russia hingga Cina. Di Amerika, ikan ini dapat ditemukan di sungai Mississippi. Ikan ini hidup di air tawar baik yang tenang ataupun sedikit mengalir[8]. Ikan ini hidup pada iklim subtropis, pada sungai besar dengan arus lambat atau danau besar [9].

    Morfologi dan karakteristik
    Ikan mola-mola bertubuh pipih, berwarna silver saat muda dan menjadi pucat agak kehijauan pada punggung hingga silver pada perutnya. Sisiknya kecil namun kepala dan operculum tidak bersisik [8]. Ikan ini sulit ditangkap sebab suka melompat dengan jarak lompatan cukup jauh [2].

    Budidaya dan pemeliharaan
    Ikan ini dapat dibudidayakan dengan berbagai ikan herbivora lainnya [3]. Ikan ini dapat dibudidayakan di keramba dengan pakan alami [7].

    Reproduksi
    Ikan mola-mola bereproduksi setelah dewasa dalam 3 tahun dan akan berlanjut reproduksinya hingga umur 10 tahun. Pemijahan terjadi kapan saja antara bulan April hingga September [8]. Ikan ini bersifat potamodrous, bermigrasi ke hulu untuk berkembangbiak lalu telur dan larva mengambang sampai ke dataran banjir [9].

    Pakan
    Ikan mola merupakan ikan herbivora atau plankton feeder. Jenis makanan ikan mola utamanya adalah fitoplankton, terkadang zooplankton, detritus, rotifer, krustasea kecil [1,5,9]. Ikan ini cukup pemilih dalam hal makanan. Ia memiliki kemampuan memilih area tempat makan dan ukuran dari pakannya. Namun demikian, pada sebuah studi membuktikan bahwa ikan mola tidak memilih spesies dari plankton yang disebar secara merata di permukaan akuarium. Dalam memilih tempat makan, ikan mola akan berdiam atau bersembunyi di area dengan kepadatan plankton tinggi atau di tempat dimana banyak spesies plankton yang ia sukai. Ikan ini juga memiliki kebiasaan tidak memangsa ataupun mengejar zooplankton yang berenang di depannya [5].

    Manfaat
    Ikan ini memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kelimpahan plankton yang tinggi dan membantu mengurangi pertumbuhan tanaman air yang berlebih [1,3]. Dan belakangan ini, banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan [3].  Ikan ini mengandung nutrisi yang meliputi protein tercerna, vitamin larut lemak, mikroelemen, dan asam lemak poliunsaturated [4]. Meskipun dapat dimanfaatkan, ikan mola juga mengancam ikan lokal sebab dapat mengganggu rantai makanan dengan mengurangi populasi ikan yang mengandalkan plankton sebagai sumber makanan [9].

    Penyakit
    Pada studi yang mempelajari kerentanan beberapa ikan karper terhadap penyakit, pada ikan mola-mola ini  terdeteksi bakteri Pseudomonas fluorescens dan Pseudomonas putida. Sedangkan jenis parasit yang teridentifikasi adalah jenis copepod Caligus rogercresseyi. Pada studi ini tidak terdapat endoparasit. Studi menggunakan cell line menunjukkan bahwa ikan mola sangat sensitif terhadap virus LMBV, GSV dan IPNV, serta sensitif ringan terhadap BGV dan SVCV [6].


    Peraturan terkait
    -

    Acuan
    1. Herawati, H. Ikan mola (Hypophthalmichthys molitrix) sebagai pengendali pertumbuhan
    plankton yang berlebihan di Waduk Cirata. Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8.

    2. Danakusumah E. 1999. Kemungkinan penggunaan ikan mola (Hypophthalmichthys molitrix) sebagai agen pembersih perairan waduk. Prosiding Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. Bogor

    3. Bucthtova, H. Dan Jezek, F. 2011. A New Look at the Assessment of the Silver Carp (Hypophthalmichthys molitrix Val.) as a Food Fish. Czech J Food Sci 29(5): 487-497

    4. Simopoulos A. (1997): Nutritional aspects of fish. In: Luten J, Börrensen T, Oehlenschläger J. (eds): Seafood from Producer to Consumer, Integrated Approach to Quality. Elsevier Science, London: 589–607.

    5. Dong, S. dan Li, D. 1994. Comparative Studies on The Feeding Selectivity of Silver Carp Hypophthalmichthys molitrix and Big Head Carp Aristichthys nobilis.Journal of Fish Biology 44: 621-626

    6. Thurner, K., M.S. Sepulveda, R. Goforth, C. Mahapatra. 2014. Pathogen Susceptibility of Silver Carp (Hypophthalmichthys molitrix) and Bighead Carp (Hypophthalmichthys nobilis) in the Wabash River Watershed. Final Report

    7. Jui, R.A., M.M. Haque., S.M. Rahmatullah. 2018. Growth performance of silver carp (Hypophthalmichthys molitrix) in cage stocked at different densities. J Bangladesh Agril Univ 16(2): 322–327

    8. AIS. 2011. Silver Carp. Aquatic Invasive Species.

    9. Sugianti, B., E.H. Hidayat, N. Japet, Y. Anggraeni. 2014. Daftar Pisces Yang Berpotensi Sebagai Spesies Asing Invasif di Indonesia Cetakan Ke-2. Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

    10. www.itis.gov

    No comments:

    Post a Comment