ikan glodok (pict by bobo.grid.id) |
Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Infraphylum Gnathostomata
Superclass Actinopterygii
Class Teleostei
Superorder Acanthopterygii
Order Perciformes
Suborder Gobioidei
Family Gobiidae
Genus Periophthalmus Bloch and Schneider, 1801
Species Periophthalmus barbarus (Linnaeus, 1766)
Nama asing: mudskipper
Nama lokal: ikan timpakul, ikan
gelodok, ikan tembakul, ikan belacak, belodok.
Distribusi
Habitat ikan ini adalah kawasan mangrove pesisir
pantai atau muara sungai. Wilayah estuaria berupa laut dangkal dan daerah
subtidal di daerah pasang surut menjadi wilayah favorit ikan ini. Sebarannya
beragam tiap pantainya. Sebagian besar spesies ini membuat lubang. Ikan ini
tersebar di Afrika, Madagaskar, India, Australia, China, Jepang, Arab Saudi,
Kuwait dan Indonesia.
Morfologi dan
karakteristik
Ikan ini beradaptasi seperti amfibi, mampu
melakukan pernafasan udara (air breathing). Ikan ini merupakan satu-satunya
jenis ikan yang mampu hidup di luar air, di area berlumpur atau di air dangkal.
Bahkan ketika air surut kerap melompat ke daratan. Ikan glodok dapat bernafas
melalui kulit, linea mucosa pada mulit dan faring (cutaneous air breathers).
Meskipun dapat bertahan di luar air, ikan ini membutuhkan kondisi tubuhnya
tetap lembab agar proses difusi oksigen dapat berlangsung dengan baik. Dengan
wajah yang khas, mata menonjol seperti katak, sirip-sirip punggung berkembang,
ikan ini memiliki sirip dada berotot kuat dan dapat ditekuk serupa lengan untuk
merayap dan merangkak. Secara fisik ikan glodok memiliki bentukan punggung di
kepala dengan kelopak mata yang bebas di bagian bawahnya. Sirip punggung kedua
memiliki 9-14 jari-jari beruas. Gigi-gigi rahang atas terletak sebaris. Ruang
insangnya cukup besar guna mempertahankan gelembung udara.
Budidaya dan pemeliharaan
Tidak banyak informasi mengenai budidaya ikan ini.
Di Vietnam, budidaya yang dilakukan baru sebatas pembesaran dengan mengambil
juvenil dari sungai.
Reproduksi
Ikan glodok secara seksual merupakan monomorphic
(morfologi jantan dan betina sama). Saat musim memijah, hanya ikan jantan yang
memperlihatkan perilaku seksual. Untuk membesarkan ikan muda, ikan glodok
menggali liang yang dalam. Ikan jantan akan memfertilisasi dan mengoksigenasi
telur serta memelihara dan menjaga telur. Setelah menetas, ikan kecil akan
berenang dan terapung bersama plankton. Ikan ini dapat hidup hingga 5 tahun.
Pakan
Ikan glodok termasuk herbivora (primer),
karnivora, dan beberapa omnivora. Sumber pakan utama adalah kepiting , anak
ikan dan udang, anak katak, plankton Skeletonema sp., Nitzschia sp., dan Pleurosygma sp. Jenis diatom, nematoda,
polichaeta, alga dan telur ikan termasuk dalam daftar makanan ikan glodok.
Manfaat
Ikan ini penting sebagai biomarker habitat
perairan pantai sebagai agen monitoring kandungan polyachrilic hydrocarbon atau
PAH dan PCB. Ikan ini tidak tahan terhadap cemaran minyak. Ikan glodok sensitif
terhadap lingkungan ambient oleh karenanya dapat dikembangkan sebagai objek
untuk mempelajari kadar pencemaran ekosistem air pesisir pantai. Ikan glodok
memiliki protensi sebagai filter feeder bahkan dijadikan ikan hias di negara
Korea, Jepang, dan Cina. Sebagai filter feeder, ikan glodok mengakumulasi logam
berat pada kulit, insang, dan saluran pencernaan. Logam Cu, Zn, Cd, dan Fe
ditemukan terakumulasi pada hati, insang, dan otot.
Keberadaan ikan glodok dapat dijadikan sebagai
parameter adanya kandungan bahan organik yang tinggi di suatu lokasi sebab ikan
ini memiliki kebiasaan memakan bahan organik yang ada di permukaan/substrat.
Kandungan Gizi
Meskipun tidak secara luas dapat diterima sebagai
ikan konsumsi, ikan glodok dapat menjadi bahan pangan bagi manusia. Ikan ini
banyak dimanfaatkan sebagai santapan dan juga obat tradisional bagi pria,
janin, dan ibu hamil. Dalam ikan glodok segar, terdapat kandungan air (79,13%),
protein (92,83%), lemak (1,5%), dan abu (4,54%).
Peraturan terkait
Tidak ada. Namun hal yang perlu diperhatikan
adalah usaha untuk menjaga dan meningkatkan area mangrove sebagai tempat
tinggal alami ikan glodok sehingga populasinya dapat terpelihara. Pengendalian
sampah, polutan, nutrien di perairan pantai akan menjaga mangrove sekaligus
ikan ini.
Acuan
Ansari, A.A., S. Trivedi, S. Saggu, H. Rehman.
2014. Mudskipper: A biological indicator for environmental monitoring and
assessment of coastal waters. JEZS 2(6): 22-33
Elviana, S. dan Sunarni. 2018. Komposisi dan
Kelimpahan Jenis Ikan Gelodok Kaitannya dengan
Kandungan Bahan Organik di Perairan Estuari
Kabupaten Merauke. Jurnal Agribisnis Perikanan 11(2): 38-43
Eprilurahman, R., H. A. Asti., S. Hadisusanto,
D.S. Yudha, R.S. Ramadani, FX.S. Pranoto, I.A. Muhtianda. 2018. Kekayaan Fauna
Gianyar, Bali: Udang, Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, Mamalia. UGM Press:
Yogyakarta
Girsang, E., Edison, R. Karnila. 2018. Analisis
Kandungan Kimia Ikan Tembakul (Periophthalmodon Schlosseri) Pada Suhu
Pengukusan Berbeda. Jurnal Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
Hidayaturrahmah dan Muhamat. 2013. Habitat
Ikan Timpakul (Periophthalmodon Schlosseri) Di Muara Sungai Barito.
EnviroScienteae 9:134-139
Kadarsah, A., Krisdianto, I.O.
Susilawati. 2019. Kajian Morfologi Ikan Timpakul (Famili Gobiidae) dari
Dua Tipe Ekosistem Mangrove yang
Berbeda. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, Vol. 5, No. 1
Minh, T.H., W.G. Gallardo., N.G.
Phuong. 2010. Fishery and Aquaculture of Juvenile Mudskipper
Pseudapocryptes elongatus (Cuvier,
1816) in the Coastal Zone of Mekong Delta, Vietnam. Asian Fisheries Science 23:224-239
Mukharomah, E. K. Madang, L.M.
Santoso. 2016. Morfologi Dan Variasi Interspesies Ikan Glodok (Periopthalmus Gracilis
Dan Periopthalmus Variabilis) Di Wilayah Perairan Makarti Jaya Dan Sungsang; Dan
Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Vol.1 No.1
Wilis, S. 2012. Analisa Kebiasaan
Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper) Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah
Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. AQUASAINS 1(1)
No comments:
Post a Comment