Cardinal Banggai (pict from Marinehobby.com) |
Sinonim:
capungan banggai, cardinalfish, capungan
Taksonomi
KINGDOM
Animalia
PHYLUM Chordata
CLASS Actinopterygii
ORDER Perciformes
FAMILY Apogonidae
GENUS Pterapogon
SPESIES Pterapogon kauderni (Koumans)
Distribusi
Ikan
ini hanya berada di perairan Indonesia, di kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.
Kepulauan Banggai sendiri terdiri dari tiga pulau utama, pulau Banggi, pulau
Peleng, dan Toropot-Tumbak-Labobo.
Habitat
Ikan
ini hidup di daerah pantai karang dan di antara rumput laut. Namun dapat juga
hidup di daerah pasang surut. Spesies ini suka berdiam pada bulu babi (Diadema sp), anemon, dan koral heliofungia. Terkadang
juga ditemukan pada ikan anemon (amphiprion), dan udang anemon (periclimenes)
dam beberapa apogonidae.
Karakteristik
Ikan
cardinal Banggai memiliki sifat diurnal dan berkelompok (schooling) dalam 20
atau lebih individu.
Morfologi
Ikan
ini memiliki bentuk tubuh tinggi, bulat pipih, dan mulut yang besar. Terdapat
dua sirip dorsal dan gurat sisi. Warna dasar tubuh ikan cardinal Banggai adalah
putih kecoklatan dengan garis hitam tebal. Pada sirip dorsal, ekor, perut, dan
anal serta tubuh terdapat bintik putih kebiruan. Sirip ekor bercagak dengan
warna hitam di tepi bagian bawah dan atas. Betina memiliki tubuh bulat-pipih
sedangkan jantan dewasa memiliki tubuh memanjang.
Budidaya dan pemeliharaan
Salinitas
optimal untuk budidaya ikan cardinal ini adalah 27oC. Meskipun belum
banyak informasi mengenai budidaya ikan ini, panduan produksi ikan ini telah
dipublikasikan oleh Hopkins et al (2005). Sejak tahun 2007, Indonesia mencoba
melakukan peningkatan pengelolaan secara lokal dan peningkatan keperdulian
untuk ikan cardinal Banggai.
Reproduksi
Sifat
reproduksinya unik dinmana ikan jantan dan betina yang mata gonad akan
memisahkan diri dari kelompok dan mencari tempat yang cocok untuk kawin.
Sel-sel telur yang telah dibuahi akan disimpan dalam telur pejantannya hingga
menjadi juvenil. Sekali bereproduksi, hanya dihasilkan sebanyak 26-32 juvenil saja dan paling tinggi
pemijahan dilakukan pada bulan purnama.
Pakan
Ikan
ini memakan zooplankton dan invertebrata bentos kecil.
Penyakit
Cardinalfish
iridovirus (megalocytivirus dari keluarga iridoviridae)
Peraturan terkait
CITES lampiran II on International Trade in Endangered
Species of Wild Fauna and Flora) pada Cop 14 CITES Juni 2007
Sumber Bacaan
FAO.
2016. Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni. FAO- I6024E/1/08.16
Kasim,
K. 2013. Banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) in Banggai
archipelago, Indonesia. United Nations University Fisheries Training Programme,
Iceland [final project].
Hopkins,
S., Ako, H., Tamaru, C.S. 2005. Manual for the Production of the Banggai
Cardinalfish, Pterapogon kauderni, in Hawai‘i. Rain Garden Ornamentals, College
Of Tropical Agriculture and Human Resources Department of Molecular Biosciences
and Bioengineering: Honolulu, Hawai‘i
Makatipu,
P.C. 2007. Mengenal Ikan Hias Capungan Banggai (Pterapogon Kauderni). Oseana,
Volume XXXII, Nomor 3, Tahun 2007 : 1 -7. ISSN 0216-1877
Mardinawati,
S. Ndobe., A. Gamulu. 2009. Pertumbuhan Ikan Kardinal Banggai (Pterapogon kauderni)
yang
dipelihara pada Salinitas yang Berbeda dalam Wadah Terkontrol. Jurnal
Akuakultur Indonesia, 8(2): 193-198
Marini,
F.C. My Notes And Observations On Raising And Breeding The Banggai
Cardinalfish. The Journal Of Maquaculture. Vol. 4 Issue 4 Pp. 1-5
Poernomo,
A.S.; Mardlijah; Mx. Linting Dan Widjopriono 2003. Ikan Hias Laut Indonesia.
Penebar Swadaya, Jakarta : 182 Hal
Weber
III., E.S., E. T.B. Waltzek, D.A. Young, E.L. Twitchell, A.E. Gates, A.
Vagelli, G.R. Risatti, R.P. Hedrick, S. Frasca Jr. 2009. Systemic iridovirus
infection in the Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans 1933). J Vet
Diagn Invest 21:306–320
No comments:
Post a Comment