Gb. Zebrafish (pict from https://speakingofresearch.com) |
Taksonomi
Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Infraphylum Gnathostomata
Superclass Actinopterygii
Class Teleostei
Superorder Ostariophysi
Order Cypriniformes
Superfamily Cyprinoidea
Family Cyprinidae
Genus Danio
Species Danio rerio (Hamilton, 1822) –
zebra danio
Morfologi
Ikan
ini memiliki panjang 3cm, tembus cahaya, dengan garis-garis emas sepanjang
tubuhnya. Ikan zebra jantan berbentuk ramping dengan bentuk torpedo, memiliki
garis hitam terkadang emas di bagian perut dan sirip, serta berwarna lebih
gelap. Betinanya lebih gemuk ketika sedang bertelur dan memiliki sedikit garis
emas di sisinya. Warna biru-hitam garis pada tubuh diduga mengandung
melanophores dan iridophores, sedangkan warna emas/kuning-silver menganduung
xanthophores dan iridophores. Ikan zebra memiliki sirip dorsal tunggal tanpa
sirip adiposa. Ikan zebra memiliki semua indra yakni perasa, sentuhan,
penciuman, keseimbangan, penglihatan, dan pendengaran.
Karakteristik
Ikan
ini bersifat diurnal, beraktifitas di siang hari, dan beristirahat di malam hari. Ketika
terancam, ikan akan berkelompok, berenang dengan gelisah atau diam di substrat,
nafsu makan berkurang, dan sifat agresif meningkat. Ikan ini berenang secara
berkelompok.
Budidaya dan pemeliharaan
Ikan
ini mudah dipeliharan dan toleran terhadap variasi kondisi lingkungan. Pada
budidaya larva, hal terpenting adalah kualitas air dimana harus menjaga amonia
tidak meningkat. Ikan dewasa dapat dipelihara pada suhu antara 6.7–41.7ÂșC, pH
cenderung alkalin namun lebih baik antara 7-8, alkalinitas 50–150 mg/L, DO
minimal 4mg/L.. Larva toleran terhadap salinitas hingga 14g/L namun untuk
dewasa lebih baik dipelihara pada salinitas 0,5-2g/L. Sedangkan nitrit dan
nitrat sebaiknya tidak ada dalam air.
Reproduksi
Telur
yang telah dibuahi akan berkembang menjadi embrio secara eksternal dalam 2-4
hari. Ikan ini mudah dibudidayakan dengan masa tumbuh hanya 3 bulan saja.
Betina dapat bertelur hingga ratusan telur dalam jangka waktu seminggu. Telur
dilepaskan pada substrat. Ikan zebra tidak bergantung pada musim untuk
berkembangbiak.
Umur
Ikan
ini tercatat maksimal berusia 5,5 tahun, namun rata-rata 3,5 tahun. Di
laboratorium biasanya ikan hanya dipelihara selama 1,5 hingga 2 tahun sebelum
kemudian masa reproduksinya berkurang.
Pakan
Ikan
ini bersifat omnivora, memakan zooplankton dan insekta. Namun demikian
fitoplankton, alga berfilamen, material vasculer tanaman, spora, telur, sisik,
araknida, detritus, pasir, dan lumpur dilaporkan diperoleh dari lambung.
Penyakit
Beberapa
penyakit yang dilaporkan pada ikan zebra antara lain: Pseudoloma neurophilia (mikrosporidiasis), mycobacteriosis, velvet,
spring viremia of carp virus (SVCV), Viral haemorrhagic septicemia Virus
(VHSV), dll.
Zebrafish dan dunia medis
Ikan
zebra ini banyak digunakan sebagai model untuk penelitian medis diantaranya
pemodelan perkembangan ginjal, sistem olfactorius, dan visual. Ikan zebra juga
dimanfaatkan untuk penelitian penyakit manusia. Saat ini penggunaan ikan zebra
dalam penelitian lebih berkembang ke arah molekuler, perkembangan biologi,
neurobiologi, genetik, penyakit kanker, sistem syaraf, hingga penemuan obat. Keuntungan
menggunakan ikan zebra sebagai model penelitian adalah kemampuannya memproduksi
hingga 200 telur, embrio yang berkembang dengan cepat, pertumbuhan cepat, usia
matang gonadnya cepat, embrionya transparan sehingga mudah diamati untuk
penelitian genetika molekuler dan perkembangan, serta mudah dan murah
dipelihara. Pada akuakultur, ikan zebra juga mulai digunakan untuk percobaan
toksikologi dan cemaran lingkungan. Namun
demikian, ikan ini tidak begitu cocok digunakan pada percobaan terkait
lingkungan seperti hipoksia yang bergantung pada oksigen. Di luar itu semua,
alasan utama ikan zebra banyak digunakan pada penelitian manusia adalah adanya
genom ikan zebra yang diperkirakan memiliki kemiripan genetik yang cukup tinggi
dengan manusia. Ada sekitar 60% ekspresi gen pada ikan zebra yang beranotasi
dengan ortolog genom manusia berdasarkan homologi sekuens protein.
Peraturan terkait
Keputusan
Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 80/Kepmen-Kp/2015
Tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media
Pembawa, Dan Sebarannya
ISO
15088:2007 Water quality—determination of the acute toxicity of wastewater to
zebrafish eggs (Danio rerio)
Sumber bacaan
Harper,C. dan
Lawrence, C. 2011. The Laboratory ZEBRAFISH. CRCPress
Nikinmaa, M.
2014. An Introduction To Aquatic Toxicology. Elsevier: USA
Reed, B. dan
Jennings, M. 2010. Guidance on the housing and care of Zebrafish Danio rerio.
Research Animals Department Science Group RSPCA
VArgesson, N.A.
Zebrafish. Aquatic habitat
Wixon, J. 2000. Danio rerio, the Zebrafish. John Wiley
& Sons, Ltd. Yeast 2000; 17: 225±231.
https://www.itis.gov
No comments:
Post a Comment