Tujuan
Pemeriksaan mikroskopis pada insang pada ikan ditujukan untuk mengetahui keberadaan patogen seperti parasit, bakteri, maupun jamur.
Alat dan bahan:
- Ikan hidup
- Mikroskop dengan perbesaran 10-100x
- Objek glass
- Cover glassa
- Akuades/ NaCl 0,9%
- Pipet Pasteur
- Alat bedah
- gloves (sarung tangan)
- Anastesi (jika dibutuhkan)
- methylene blue/ lactophenol cotton blue/ bahan pewarna lainnya
PROSEDUR 1 : wet mount/ preparat basah
Tehnik pemeriksaan insang
- Buka tutup insang/operculum, tahan dengan jari/ pinset (atau pada ikan kecil, potong/ gunting operculum)
- Lakukan pengamatan makroskopis insang, catat setiap perubahan atau adanya parasite
- Dengan menggunakan benda tajam (gunting, mata pisau, dll) , ambil 4-6 lamella insang (jangan ikutkan cartilage/ archus/ tulang penyokongnya), letakkan pada objek glass
- Beri setetes aquades (untuk ikan air tawar) atau NaCl (untuk ikan payau/laut), tutup dengan cover glass dan lakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
- Amati dan catat
Gb. Pemeriksaan mikroskopis insang pada ikan (pict credit to FAO, 1997) |
Parameter yang diamati
- Organisme: Parasit, Bakteri, Jamur
- Kesehatan insang: warna, mukus, erosi,
nodul, atau perubahan lainnya
Interpretasi
Kesehatan insang dapat diamati dengan
melihat produksi mucus berlebih sebagai respon parasit dan kualitas air.
Hiperplasia pada insang juga dapat diamati dengan preparat basah, namun tehnik
ini sangat sulit. Terkadang hasil pengamatan pada preparat basah dan histologi
dapat kontradiktif. Bakteri dapat
diamati apabila terdapat dalam jumlah banyak dan terlihat sebagai “cotton
wool”. Bakteri dapat diamati dengan perbesaran kuat. Infeksi jamur dapat
terlihat sebagai hifa dengan perbesaran 100x. Parasit, paling banyak diamati dengan metode ini. Namun hal yang perlu ditekankan dalam pemeriksaan parasite adalah kemampuan untuk mengidentifikasi jenis parasite berdasarkan ciri mikroskopis morfologisnya.
Gb. Gambaran parasit monogenean pada insang. Ciri morfologi sangat menentukan
untuk mengidentifikasi parasit secara tepat (pict credit tohttp://www.absolute-koi.com)
|
Gb. Parasit Trichodina sp pada insang (pict credit to Grant et al., 2014) |
Gb. Pada kondisi normal, gelembung air, mucus, dan debris juga dapat teramati
bersamaan pada pemeriksaan mikroskopis insang (pict credit to Frank Prince-Iles)
|
PROSEDUR 2: staining/ pewarnaan
Tehnik pemeriksaan insang
- Buka tutup insang/operculum, tahan dengan jari/ pinset (atau pada ikan kecil, potong/ gunting operculum)
- Dengan menggunakan gunting,ambil 4-6 lamella insang(jangan ikutkan cartilage/ archus/ tulang penyokongnya), letakkan pada objek glass
- Beri setetes bahan pewarna, tutup dengan cover glass dan lakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
- Amati dan catat
Parameter yang diamati
- Organisme: Bakteri, Jamur
Interpretasi
Bakteri dapat diamati dengan perbesaran kuat. Bakteri dapat berbentuk batang atau kokus, berkoloni ataupun soliter. Infeksi jamur dapat
terlihat sebagai hifa dengan perbesaran 100x.
Catatan:
Kadangkala pada saat pengamatan insang
dapat ditemukan kista dari myxosporidian. Kista ini dapat disimpan pada tabung
hematocrit lalu disumbat kedua ujungnya menggunakan histoseal. Atau lakukan
pemeriksaan secara imprint bila ada dugaan myxosporea.
Referensi
Tully, T.L. dan Mitchell, M.A. A
Veterinary Technician’s Guide to Exotic Animals Care 2nd Edition.
AAHA Press
Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual
of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association
Harper,
C. dan Lawrence, C. 2011. The laboratory
of Zebrafish. CRC Press: New York
Suggested
Procedures for the Detection and Identification of Certain Finfish and
Shellfish Pathogens. Blue Book 5th Edition, 2003, Volume 2, Fish Health
Section, American Fisheries Society.
No comments:
Post a Comment