Nama
lain: Gas bubble trauma [3], gas
supersaturation [5]
Etiologi/
penyebab
peningkatan
tekanan gas terlarut melebihi batas ambient udara (supersaturasi). Biasanya
disebabkan oleh peningkatan tekanan nitrogen pada air tanah [1]. Sumber lain
supersaturasi adalah air tanah dalam yang dipompa ke permukaan, air yang
dimasukkan ke kolam dari air terjun yang besar, udara yang memapar melalui pipa
yang bocor dan pompa dimana air yang mengalir membentuk efek venturi yang
melanjut membentuk gas kecil [2].
Hospes
: semua spesies
ikan [1].
Stadium
rentan :
Berbagai usia bergantung spesies namun pada benih
lebih berbahaya [1].
Epizootiologi:
Penyakit
gas bubble disease ini serupa dengan penyakit dekompresi yang terjadi pada
penyelam dan ikan-ikan tangkapan yang secara cepat dibawa ke permukaan [2].
Penyakitini dpaat bersifat akut dan letal ayau kronis dan prgresif. Kasus
kronis terjadi pada tekanan 130% dan akut pada 102 - 115% total gas pressure [1,2].
Penyakit ini tidak menular antar ikan, namun murni karena kondisi lingkungan
[6]
Faktor
pendukung
Kerentanan pada spesies tertentu dan ikan tertentu,
paparan toksin, infeksi bakteri atau parasit, peningkatan suhu air, peningkatan
kedalaman air, handling, trauma, dan peningkatan cahaya secara mendadak [2].
Gejala
Klinis
Benih
mati perlahan tanpa gejala klinis. Pada kasus akut, ikan mengalami
disorientasi, emfisema subakut, emboli, eksopthalmia satu sisi, berenang dekat
permukaan dengan kulit menghitam, hemoragi, dan kematian tinggi[1]. Telur akan
mengapung di permukaan dan larva atau benih akan mengalami hiperinflasi
gelembung renang, pembengkakan cranial, exopthalmia, pembengkakan epitel
insang, gas bubble pada yolk sac [5]. Pada kasus kronis, kematian disebabkan oleh
infeksi sekunder jaringan yang mengalami emfisema [1]. Ikan akan mengalami
emboli ekstravaskuler di gastrointestinal dan mulut [5]. Gelembung-gelembung
akan teramati pada kulit, sirip, mulut, belakang mata, dan sistem peredaran
darah. Pada yolk sac benih, gelembung akan menyebabkan benih berenang naik
turun dan yang bertahan menunjukkan gejala white spot (coagulated yolk) [3]
Gb. Archus insang ikan brook trout dengan gelembung gas/
gas bubble pada permukaan dan lamella insang (lingkaran) (picture credit to Ch. Steinbach)
|
Total dissolved gas/ total gas terlarut [6]
100-106% Lesi emboli
teramati dengan homeostasis
≥103% pada benih salmon mengalami stres yang diikuti kematian
(koagulasi yolk, erosi sirip, dll)
>120% level akut, benih mati sebelum muncul gejala klinis
Perubahan
patologi
Mata
dan insang sensitif terhadap presipitasi gas. Kebutaan ditandai dengan korea
yang opaq. Degenerasi
retina berkembang menjadi hilangnya suplai darah chorioid lalu terjadi
pemisahan chorioid dengan epitel pigmen retina dan terjadilah detachment.
Degenerasi sering terjadi pada segmen inner dan outer fotoreseptor. Ulcerasi
dan luka korena berkembang menjadi infeksi sekunder sehingga terjadi edema dan
kebutaan [2]. Insang
mengalami edema pada lamella sekunder dan degenerasi epitel. Mukosa usus dan
buccal mengalami edema dan emboli sedangkan ginjal mengalami degenerasi
vakuoler [5].
Gb. Gambaran perubahan retina pada gas bubble akut pada ikan. Teramati degenerasi, hipertrofi dan hiperplasia pigmen retina, terdapat makrofag-pigmen choroidal (picture credit to Machova et al 2008). |
Diagnosa banding
Diagnosa
banding penyakit ini adalah penyakit gas
bubble yang berkaitan dengan peningkatan tekanan dari air dalam ke permukaan
dan piscine
intraocular oxygen secretion syndrome. Piscine intraocular oxygen secretion
syndrome sulit didiagnosa pada ikan peliharaan yang tidak mengalami
supersaturasi. Panophthalmitis dan endophthalmitis sekunder akibat virus,
bakteri, fungi, dan parasit intraokular juga dapat menunjukkan gejala serupa.
Keratitis dan anomali lenticular juga dapat disalahdiagnosa sebagai gas bubble
disease[2].
Metode
Diagnosa
Dapat dilakukan
dengan tensiometer yang mampu mengukur tekanan nitrogen, oksigen, dan total
dissolved gas dalam air [2]. Supersaturasi satu jenis gas tidak dapat
menyebabkan supersaturasi gas untuk menyebabkan
bubble gas, namun harus diperhitungkan total gas pressure yang melebihi tekanan
barometrik [5]. Melalui pemeriksaan mikroskopis, gelembung udara dapat teramati
di permukaan insang dan di dalam lamella insang [4] ataupun sirip [5]. Diagnosa juga dapat dilakukan melalui
perubahan lesi dan gejala klinis [6].
Prognosis
Gas bubble disease
menyebabkan kematian kronis pada ikan. Pada ikan di alam, ikan biasanya
mengatasi penyakit ini dengan masuk ke perairan yang lebih dalam. Gas bubble
disease sering menjadi predisposisi bagi masuknya patogen lain [6].
Pencegahan
dan Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan menghilangkan
faktor penyebab, memindahkan ikan sakit ke air mengalir, dan mengkompensasi
tekanan di air yang lebih dalam (jika memungkinkan) [1]. Deaerasi sistem dapat
dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan, namun cara ini tidak praktis. Dapat
digunakan sistem flow through dengan volume air besar sehingga air dapat
melepaskan kelebihan gas melalui packed column degasser [5]
Referensi
- Bohl M. 1997. Gas Bubble disease of Fish. Tierarztl Prax. 1997 May;25(3):284-8.
- Grahn, B.H., Sangster, C., Breaux, C., Stephen, C., Sandmeyer, L. 2007. Case Report: Clinical and Pathologic Manifestations of Gas Bubble Disease in Captive Fish. Journal of Exotic Pet Medicine, Vol 16, No 2 (April), 2007: pp 104-112
- Canadian Water Quality Guidelines for the Protection of Aquatic Life. Dissolved Gas Supersaturation
- Machova, J., R. Faina, T. Randak, O. Valentova, C. Steibach, H. Kocour Kroupova, Z. Svobodova. 2017. Fish death caused by gas bubble disease: a case report Veterinari Medicina, 62, 2017 (04): 231–237
- Meyers, T., Burton, T., Bentz, C., Starkey, N. 2008. Common Disease of Wild and Cultured Fishes in Alaska. Alaska Department of Fish and Game: USA
No comments:
Post a Comment