Nama
lain: nitrogen gas bubble disease [3]
Etiologi/
penyebab:
diduga penyakit ini muncul akibat
supersaturasi gas di atmosfer akibat peningkatan suhu pada air ataupun
penekanan udara [1]. Penyebab lain dari gas bubble disease adalah kesalahan
pemipaan sistem filtrasi dimana orang-orang tidak melakukan pengeleman PVC
dengan benar sehingga udara dapat masuk ke area perbatasan, bercampur dengan
air sehingga air menjadi berkurang tekanannya [4]. Alga bloom yang sangat padat
mungkin juga menyebabkan turunnya oksige pada malam hari dan supersaturasi di
siang hari [5]. Supersaturasi nitrogen umumnya disebabkan oleh kebocoran
pemompaan, supersaturasi air sumur, dan peningkatan suhu air. Sedangkan
supersaturasi oksigen terjadi pada kolam yang teroksigenasi dan berasal dari
fotosintesis kolam tenang [7].
Hospes
: P. aztectus,
P. vannamei [3], P. brasiliensis, P. paulensis [6].
Stadium
rentan
Larva
dan juvenil [1], bahkan semua stadium [3]
Epizootiologi
Kematian
akibat penyakit ini tidaklah tinggi, meski beberapa kasus melaporkan dapat
mencapai 100%. Namun pada juvenil hanya <1% sedangkan pada udang dewasa
mencapai 27% [2].
Gejala
Klinis
Pada
udang yang sekarat, gelembung udara teramati pada karapas, lumen usus, ataupun
hemocoel sekitar lambung [1]. Udang mengalami gangguan perilaku berenang yang
tidak teratur, berada di permukaan dengan sisi ventral cephalothorax lebih
tinggi daripada ekor. Insang berwarna putih susu dan teramati gelembung pada
insang dan alat gerak, serta seluruh permukaan tubuh [2]. Udang yang mati
akibat gas bubble disease akan mengapung di permukaan karena terbentuknya gas
di jaringan [3]. Sebagai patokan, kondisi gas dan perubahannya adalah sebagai
berikut [7]:
a.
Nitrogen/udara: saturasi >110%,
menimbulkan emboli gas yang menghambat sirkulasi dan menimbulkan hipoksia serta
kerusakan fisik jaringan
b.
oksigen: saturasi >250%, tidak
menimbulkan hipoksia, oksigen terabsorbsi dan dimetabolisme, menimbulkan kerusakan
fisik jaringan
Perubahan
patologi
Pada
gas bubble disease yang disebabkan oleh nitrogen, udang akan mengalami emboli
gas yang mengganggu sirkulasi, respirasi, dan pertukaran gas. Nitrogen yang
masuk dalam tubuh udang akan terjebak dan mengganggu fungsi metabolisme serta tidak dapat keluar secara cepat.
Berbeda dengan gas bubble disease yang disebabkan oleh oksigen yang tidak fatal
dan emboli yang terjadi dapat dengan cepat diatasi dengan dampak kecil terhadap
metabolisme [2]. Secara histologi akan teramati dilatasi jaringan terutama pada
insang [7].
Metode
Diagnosa
Secara wet mount teramati banyak gelembung
pada insang dan filamen insang [1]. Udang juga dapat dibalik, gelembung udara
akan terlihat di bawah lapisan kutikula yang menutupi bagian ventral abdomen.
Tekanan gas dapat diukut dengan saturometer. Tekanan gas total antara 1-5-108%
mengindikasikan adanya supersaturasi. Bila >110% maka permasalahan lebih
serius [3].
Pencegahan
dan Pengendalian
Pengendalian penyakit ini adalah dengan melakukan
pembalikan pemompaan air laut segar secara besar-besaran dengan tekanan tinggi.
Dalam 4-8 jam udang akan merecoveri dan kembali normal. Absorbsi gas dalam
tubuh udang akan terjadi cepat dan tidak lagi teramati secara mikroskopis [2]. Penggunaan
saturometer dapat membantu mendeteksi awal terjadinya supersaturasi [3]. Pencegahan
juga dapat dilakukan dengan rajin membersihkan bioufouling di dalam pipa,
selalu mengontrol suhu air dan kondisi gelembung air (<0,5mm), dan mengecek
kadar oksigen [6].
Referensi
1. Lightner, D.V., Salser, B.R. and Wheeler,
R.S., 1974. Gas-bubble disease in the brown shrimp (Penaeus aztecus).
Aquaculture, 4: 81-84.
2. Suplee, V.C. dan Lighner, D.V. 1976.
Gas-Bubble Disease Due to Oxygen Supersaturation in Raceway-Reared California
Brown Shrimp, The Progressive Fish-Culturist, 38:3, 158-159, DOI: 10.1577/1548-8659(1976)38[158:GDDTOS]2.0.CO;2
3. Brock, J.A. dan Main, K.L. 1994. A Guide to The Common Problems and Diseases
of Cultured Penaeus vannamei. The Oceanic Institute: Honolulu
4.Main, L.K. dan Laramorea, R. Chapter 9: Shrimp Health Management
5. Erazo-Pagador,
G. E. (2001). In G. D. Lio-Po, C. R. Lavilla, & E. R. CruzLacierda (Eds.),
Health management in aquaculture (pp. 75-81). Tigbauan, Iloilo, Philippines:
Aquaculture Department, Southeast Asian Fisheries Development Center.
6. Brisson,
S., 1985. Gas-bubble disease observed in pink shrimps, Penaeus brasiliensis and
Penaeus paulensis. Aquaculture, 47: 97-99.
7. UAZ. 2012. Environmental and Physical
Disease. Shrimp pathology course
No comments:
Post a Comment