Nekropsi merupakan suatu tehnik
pembedahan yang dilakukan pada hewan baik hewan terrestrial maupun akuatik.
Nekropsi dibutuhkan untuk mengamati hingga mengambil sampel organ untuk diuji
laboratoris. Pada ikan, nekrospsi umumnya dilakukan untuk ikan yang berukuran
lebih besar mulai dari tokolan. Ikan berukuran kecil atau benih sulit dilakukan
nekropsi, oleh karenanya sampel kebanyakan diambil secara utuh.
Alat dan Bahan
- satu set alat bedah- gloves
- baki
- timbangan
- penggaris/ alat ukur lainnya
Prosedur nekropsi
a. Lakukan pengukuran panjang dan
berat ikan
b. Lakukan pemeriksaan eksternal terlebih dahulu.
Apabila terdapat lesi, pertimbangkan untuk diambil sampelnya untuk pemeriksaan
bakteriologi atau histopatologi. Amati keberadaan parasite, bila ada lakukan
pemeriksaan mikroskopis terlebih dahulu. Bila diperlukan, sebelum melakukan
nekropsi, lakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan apus darah atau
pemeriksaan lainnya.
c. rebahkan ikan ke arah lateral
kanan/ rebah kanan untuk mempermudah pengamatan organ pasca nekropsi
d. Lakukan euthanasi secara humanis.
e.
Lakukan pembedahan abdomen. Pembedahan ini dilakukan dengan melakukan
irisan menggunakan gunting dari lubang anal ke arah depan (anterior), melewati
ruang antara sirip pectoral hingga ventral operculum. Kemudian dari lubang anal
melengkung di mengikuti linea lateralis ke arah operculum. Lalu buat irisan
pada operculum yang menghubungkan irisan bagian dorsal dan ventral sehingga
seluruh organ dalam terlihat.
f. Setelah bagian organ dalam
terekspos, lakukan pemeriksaan internal, amati dan catat perubahan organ baik
dari ukuran, warna, konsistensi, bentuk. Lakukan pengambilan sampel. Hati-hati
untuk organ kantung empedu sebab berdinding tipis dan mudah pecah. Pecahnya
empedu akan mengotori organ lainnya.
g. khusus organ ginjal, singkirkan
terlebih dahulu gelembung renang (jika ada) kemudian buka selaput yang menutup
di bawahnya. Ginjal terletak di sepanjang tulang punggung ikan.
h. pada pengambilan sampel, lakukan
pengambilan sampel terlebih dahulu untuk pemeriksaan bakteriologi, usapkan
iodine pada organ sebelum melakukan kultur agar lebih aseptis. Baru kemudian
dilanjutkan pengambilan sampel untuk tissue imprint/squash dan histopatologi.
i. Bila terdapat gejala klinis
mengarah ke penyakit syaraf, lakukan pembedahan cranial. Dilakukan untuk
mengekspos bagian otak dan mata.
Gb. garis irisan nekropsi abdomen (picture from http://www.agriculture.gov.au) |
Catatan: pada saat melaksanakan
nekropsi, pengetahuan anatomi ikan sangat dibutuhkan untuk mempermudah
pengambilan organ target. Personel yang melakukan tindakan nekropsi harus
memiliki pengetahuan tata cara pengambilan serta pengawetan organ untuk
pemeriksaan parasite, histopatologi, mikrobiologi, dan biologi molekuler.
Referensi
Bassleer,
G. 2004. Disease. in Marine Aquarium Fish: causes - development- symptoms-
treatment 3rd Edition.
Bassleer Biofish: Belgium
Lukistyowati, I. 2005. Tehnik pemeriksaan Penyakit Ikan.
Unri Press: Pekanbaru
USFWS/AFS-FHS. Standard Procedures for
Aquatic Animal Health Inspection
Weber III, E.P.S. dam Govett, P. 2009.
Parasitology and Necropsy of Fish. Compendium: Continuing Education for
Veterinarian
No comments:
Post a Comment