Pemeriksaan sampel darah pada ikan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menginvestigasi penyakit ikan. Pemeriksaan darah ini menjadi penting sebab dapat mengukur status kesehatan ikan. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dengan pemeriksaan darah ikan antara lain hematologi rutin darah (jumlah sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, Packed cell voume (PCV), total protein plasma, MCV, MCHC, MCH), kadar glukosa, potassium. Darah juga dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri. Jumlah darah maksimum yang dapat diambil dari ikan adalah 0,8-1% dari total berat badan.
Alat dan bahan
- Ikan
- Anestesi (jika diperlukan)
- Antikoagulan citrate/EDTA/heparin
- Syringe 3mL/ 1mL
- Gloves
Prosedur
Lokasi dan cara pengambilan darah ikan
1. Vena caudalis Ekor
Vena caudalis berada sejajar dengan spina di ventral columna vertebralis. Metode ini lebih mudah dilakukan pada ikan berukuran besar (lebih dari 25 gram) dibandingkan ikan kecil.
@W.H.
wildgoose
dari arah lateral
2. Jantung
Metode ini cocok untuk ikan berukuran besar. Jantung berlokasi di ventrocaudal insang/operculum. Metode ini cukup berbahaya sebab dapat menimbulkan perdarahan.
3. Potong ekor
Metode ini dapat dilakukan pada ikan berukuran kecil (<8cm)
- Potong bagian ekor menggunakan scalpel atau gunting hingga vena caudalis terekspos
- Ambil darah menggunakan tabung kapiler
4. Vena ekor
Metode ini dapat dilakukan untuk ikan dalam kelompok hiu dan pari. Pengambilan sampel darah dilakukan pada vena yang berada di bagian ventral ekor. Metode ini lebih mudah dibandingkan mengambil darah dari vena caudalis. Namun demikian nilai PCV nya cenderung lebih rendah.
- Handle ikan dengan baik
- Ikan dibuat rebah ventral
- Masukkan jarum pada kulit bagian ventral ekor tepat di tengah-tengah lanjutan dari linea lateralis
- Gunakan selang penyambing jika perlu
Catatan:
Darah ikan lebih ‘fragile’ daripada darah mamalia. Oleh karenanya jika akan digunakan untuk membuat apusan darah, harus diminimalisir jumlah sel yang rupture/ lisis (smudgeocytes). Penggunaan 22% bovine albumin dapat menstabilkan dan meminimalisir pembentukan smudgeocytes yakni dengan menambahkan 1 tetes bovine albumin ke dalam 5 tetes darah kemudian di kocok hingga homogen.
Referensi
- Tully, T.L. dan Mitchell, M.A. A Veterinary Technician’s Guide to Exotic Animals Care 2nd Edition. AAHA Press
- Noga, Edward J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Blackwell Publishing
- Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association
- Hoole, D., Bucke, D., Burgess, P., Wellby, I. 2001. Diseases of Carp and Other Cyprinid Fishes. Fishing news books Blackwell Science
No comments:
Post a Comment