Nama lain: gill fluke [1]
Etiologi/ penyebab
parasite monogenea Dactylogyrus, bersifat ovipar (bertelur ) [1]
Hospes
ikan hias air tawar seperti
ikan mas koki, discus, dan angel fish [1] Oskar [3], ikan laut Dascyllus
melanurus, Dascyllus trimaculatus, Chromis viridis, Dascylus aruanus,
Chrysiptera cyanea, Pomacentrus coelistis, Stagestes aureus, Halichoeres sp., Amphiprion
ocellaris, Abudefduf sp. dan
Epinephelus [2]
Stadium rentan
Epizootiologi: prevalensi penyakit parasiter yang tertinggi adalah
pada Juli dan yang terendah adalah pada Nopember,
Januari dan Pebruari [2].
Siklus hidup
Parasit melepaskan telur
ke dalam air yang kemudian akan melepaskan stadium yang berenang bebas (oncomirasidium)
untuk mencari hospes [1].
Gejala Klinis
Ditandai dengan
menggosok-gosokkan tubuh, megap-megap, letargi, sirip geripis, produksi mucus
berlebih, ulcerasi kulit, hilangnya sisik, dan kematian pada infestasi berat.
Cacing dapat berlokasi di ulcer sekunder, penyakit bacterial dan terkadang
mengakibatkan kerusakan epitel akibat perlekatan dan cacing yang menghisap [1].
Ikan berenang miring, letargi, dan terdapat erosi pada insang [2]
Perubahan patologi
perlekatan anchor parasit pada insang mengakibatkan perdarahan pada lamela dan menstimulasi pertumbuhan (hiperplasia) sel-sel epitelia lamela insang yang sangat cepat dan peningkatan sekresi lendir oleh sel mucus. Hiperplasia sel-sel epitelia pada lamela insang juga dapat diikuti oleh adanya hipertrofi, adesi atau fusi dan atrofi sel-sel epitelia lamela insang. Pada fusi lamela sekunder dengan tingkat infestasi yang parah akan menimbulkan vakuola berukuran kecil maupun besar pasca perlekatan parasit yang pada umumnya akan terlihat pada bagian sel-sel epitelia lamela insang yang mengalami hyperplasia. Tertutupnya lakuna oleh sel-sel epitelia lamella sekunder dapat meningkatkan tekanan yang ada di lakuna dan mengakibatkan kerusakan sel pilar yang berfungsi menjaga kestabilan lamela sekunder. Kerusakan sel pilar mengakibatkan akumulasi eritrosit di dalam pembuluh darah dan juga dilatasi pembuluh darah, terutama pada bagian ujung-ujung lamela yang disebut dengan telangiektasis [2]
histopatologi insang ikan hiasyang terserang Dactyloyrus
(oleh Sudaryatma dan Eriawati, 2011)
|
Metode Diagnosa
Metode wet mount
sitologi pada insang atau kulit sering digunakan untuk mendiagnosa infestasi monogenean.
Dactylogyrus teramati dengan dua hingga empat buah eye spot atau bintik
mata yang cukup mencolok. Parasit juga dapat teramati memiliki kait dan sedang
menghisap atau memanjang pendekkan tubuhnya [1]
Pencegahan dan
Pengendalian
Telur Dactylogyrus
tidak peka terhadap treatment, dibutuhkan treatment berkali-kali. Telur dapat
melekat lama di tempat manapun sehingga penanganannya sulit. Pilihan lain untuk
treatment adalah organofosfat (beberapa ikan sensitive), mebendazolm formalin,
dan PK. Anti parasite domba, yang mengandung closantel 5mg/L dan mebendazol
75mg/L telah digunakan untuk menangani monogenean pada ikan koi (Cyprinus
carpio). Dosis yang dibunakan adalah 1mL/400L. Namun bahan tersebut toksik
untuk ikan mas koki (Carassius auratus) dengan kematian 100%. Hal
kematian juga dilaporkan pada ikan discus (Symphysodon discus).
Disarankan menggunakan praziquantel selama 4 hingga 6 minggu kemudian
dicek dengan wet mount [1]
Pengobatan untuk Dactylogyrosis ikan hias
Bahan
|
Dosis dan aplikasi
|
Keterangan
|
Kupri
|
0.2 mg/L ion kupri bebas yang
diperpanjang dengan perendaman 100mg/L
|
Tidak direkomendasikan untuk sistem
air tawar, Berikatan dengan bahan organic. Toksik untuk invertebrate. Kadar
kupri harus dimonitor setiap hari. Kelarutannya dipengaruhi oleh pH dan
alkalinitas. Bersifat menekan sistem imun dan beracun bagi insang.
|
PK
|
2 mg/L. Perendaman lama, 5–20 mg/L
selama 1 jam
|
Diinaktivasi oleh bahan organik.
Beracun pada air dengan pH tinggi. Waspadai tanda stress saat digunakan
|
NaCl
|
3–6 gm/L. Untuk penggunaan lama
10–30 gram/L rendam (1 menit atau hingga ikan mengalami
stress)
|
Sumber: From Roberts H. Freshwater
Ornamental Fish. In: Johnson-Delaney C, editor. British Small Animal Veterinary
Association Manual of Exotic Pets. 5th edition. BSAVA.
Referensi
1. Roberts, E.H., Palmeiro, B.,
Weber, E.S. 2009. Bacterial and Parasitic Disease of Pet Fish. Vet Clin
Exot Anim 12 (2009) 609–638 doi:10.1016/j.cvex.2009.06.010
2. Sudaryatma, P.E dan Eriawati,
N.N. 2011. Histopatologis Insang Ikan Hias Air Laut yang Terinfestasi
Dactylogyrus sp. JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126 – 0421
3. Mohammadi F., Seyed M. Mousavi,
Annahita Rezaie.2011. Histopathological study of parasitic infestation of skin
and gill on Oscar (Astronotus ocellatus) and discus (Symphysodon
discus). AACL Bioflux Volume 5, issue 1
No comments:
Post a Comment