Kepiting merupakan salah satu
komoditas budidaya perikanan yang dianggap sebagai sampingan budidaya bandeng
dan udang, Kepiting banyak ditemukan di hutan bakau sehingga banyak disebut
sebagai kepiting bakau. Tubuh kepiting terbagi menjadi dua segmen, cephaothorax
dan abdomen. Tubuh tertutup oleh karapas. Pada tulisan ini anatomi yang dipaparkan mengacu pada anatomi eksternal dari kepiting bakau.
Ukuran
Berdasarkan ukurannya, kepiting memiliki
beberapa ukuran, bergantung wilayah dan musim. Namun berdasarkan
perkembangannya, ukuran kepiting terbagi menjadi:
- Kepiting juwana, lebar karapas 20mm – 80mm
- Kepiting menjelang dewasa, lebar karapas 70mm – 150mm
1. Capit 7. Daerah orbital 13.
Daerah metagastric 19. Badan 2. Manus 8. Mata majemuk 14. Daerah
jantung, 20. Daerah protobranchial, 3. Carpus 9. Daerah epigastric, 15.
Daerah anterolateral 21. Daerah mesobranchial, 4. Merus 10. Daerah propogastric 16.
Branchial Lobe 22. Daerah metabranchial, 5. Ischium 11. Daerah hati 17. Usus
23. Propodus, 6. Daerah frontal 12. Daerah
mesogastric 18. Tepi Posterior 24. Dactylus, B-D. kaki jalan,. dan E. kaki renang
1. Dactylus 7. Coxa 13. Ischium
dengan 3 Maxiliped 2. Propodus 8. Thorax 14. Tiga Maxiliped 3. Carpus 9. Badan 15. Manus 4. Merus 10. Daerah subhepatic a-d.
Sternum ke 7,6,5,4 5. Ischium 11. Hepatic 6. Basis 12. Merus
Karapas
Karapas kepiting berwarna seperti
lumpur, kehijauan. Panjang karapas kurang lebih dua pertiga dari lebarnya.
Seluruh permukaan karapas licin, kecuali beberapa lekuk bergranula. Warna karapas
ungu, hijau, sampai kecoklatan.
Cephalothorax
Merupakan bagian dada yang menyatu
dengan kepala. Pada dada terdapat organ pencernaan, organ reproduksi.
Dahi
Dahi merupakan bagian antara kedua
mata. Bagian ini terdapat empat buah gigi tumpul
Mata
Berjumlah sepasang dan menempel
pada tepi anterior karapas serta
dilengkapi tangkai. Adanya tangkai membuat mata dapat digerakkan dengan
leluasa. Tepi anterolateral, luarnya bergigi Sembilan yang runcing dan berukuran
sama.
Abdomen
Merupakan bagian perut, berbentuk pipih
dan terlipat antara kakli jalan. Secara eksternal dapat digunakan untuk
membedakan jenis kelamin kepiting. Pada kepiting betina ruas abdomen berukuran
lebih lebar sedangkan pada jantan lebih sempit. Pada abdomen juga dapat
terlihat bagian organ kelaminnya. Pada kepiting jantan bagian perutnya
berbentuk segitiga dan agak meruncing (V). Sedangkan kepiting betina membulat
(U). Pada abdomen terdapat muara saluran pencernaan.
Gb. tiga bentuk penutup abdomen. A tipe mruncig dan triangular (V shape) B. Tipe lebar dan globular (U shape) dan C. tipe antara V dan U (intermediate V-U) (Gambar dari Sulistiono et al., 2016)
Capit
Merupakan struktur yang seperti
catut dengan panjang dapat mencapai dua kali karapas pada jantan, dan lebih
pendek pada kepiting betina atau jantan muda. Merus merupakan ruas capit yang
paling dekat dengan perut. Merus memiliki 3 buah duri kokoh, satu di bagian
tepi anterior dan dua buah di tepi posterior. Sedangkan karpus merupakan ruas
kedua capit dari perut. Karpus memiliki sebuah duri kokoh pada sisi dalam.
Sudut luarnya berbentuh bulat dengan 1-2 buah duri kecil. Fungsi capit kiri dan
kanan berbeda. Capit kanan berfungsi sebagai penghancur sedangkan yang kiri
adalah pemotong.
Kaki
Kepiting memiliki 3 pasang kaki
untuk berjalan dan 1 pasang kaki renang. Kaki renang terdapat di ujung perut
berbentuk pipih dan lebar seperti dayung. Ruas pertama disebut dengan capit/ cheliped
untuk memegang dan membawa makanan, menggali, dan alat perlindungan.
Referensi
Anonim. Introduction to marine
science.
Shelley, C. dan Lovatelli, A. 2011. Mud
crab aquaculture A practical manual. FAO: Roma
Soim, A. 1995. Pembesaran Kepiting. Penebar
Swadaya: Jakarta
Sulistiono, Riani, E., Asriansyah,
A., Walidi, W., Tani, D.D., Arta, A.P., Retnoningsih., Anggraeni, Y., Ferdiansyah,
R., Wistati, A., Rahayuningsih, E., Panjaitan, E.O., Supardan, A. 2016. Pedoman
Pemeriksaan/Identifikasi Jenis Ikan Dilarang Terbatas (Kepiting Bakau/Scylla
spp.). Pusat Karantina dan Keamanan Hayati Ikan Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
No comments:
Post a Comment