Struktur kimia
Vitamin
C menurut IUPAC memiliki nama kimia
asli L-theo-2hexenono-1,4-lactone, bukan
singkatan L-ascorbic acid (AA). Hanya gugus 2OH dan 5/6OH yang diteliti sebagai
sumber vitamin C pada ikan yakni Ascorbate -2- sulphate (AS),
Ascorbate-2-monophosphate (AmP), ascorbate-2-polyphosphate (ApP), Ascorbyl
palmitate (APt) [5]. Bentuk aktifnya adalah putih, tidak berbau, komponen
kristal, laruta dalam air namun tidak larut dalam lemak [8].
L ascorbic acid (kiri) dan struktur yang teroksidasi (kanan) (Halver et al 2002) |
Sifat
Vitamin
C bersifat larut dalam air. Vitamin C juga sensitive terhadap suhu, cahaya, dan
waktu penyimpanan [5]
Sumber
DI
alam, vitamin C dapat diperoleh dari buah citrun, kubis, hati, dan ginjal.
Tingginya vitamin C pada ikan ditemukan di jaringan glandular/ kelenjar [8]
Penyimpanan
Pakan
mengandung vitamin C yang disimpan pada suhu ruang (20oC) akan kehilangan
hampir semua asam ascorbate dalam 16 minggu. Sedangkan sebanyak 70% nya akan
hilang setelah 24 minggu penyimpanan pada suhu 4oC. Wadah juga mempengaruhi
lamanya peluruhan asam ascorbate. Wadah yang terang/ bening akan membuat asam
ascorbate hilang lebih cepat [2]
Stabilitas
Vitamin
C (L ascorbic acid) banyak disebut sangat tidak stabil. Autooksidasi adalah
penyebab utama hancurnya asam amino dalam pakan. Vitamin C yang juga bersifat
larut air menjadi suatu masalah besar bagi perikanan sebab akan larut ketika
terekspos ke dalam lingkungan perairan. Sebanyak 10% asam ascorbate dalam pakan
akan hilang dalam 10 detik di air dan sebanyak 99% akan hilang setelah 5 menit
perendaman. Tak hanya itu, bahkan setelah diproses dan 6 minggu penyimpanan
pada suhu ruang membuat sebanyak 20-1280 asam ascorbat/kg hilang dalam suplemen
pakan (Yamamoto 1982 dan Hilton et al., 1977 dalam Soliman, 1987). Dua bentuk
vitamin C lainnya yakni ascorbic acid-2 suphate dan glyceride-coated ascorbic
acid (GCAA) dinilai lebih stabil saat pemrosesan dan penyimpanan dibandingkan
L-ascorbic acid. Dan dari berbagai eksperimen, GCAA lebih stabil jika digunakan dalam pakan ikan[2].
Manfaat dan penggunaan vitamin C bagi ikan
Asam
ascrobat atau vitamin C dibutuhkan oleh sel eukaryotic namun kemampuan
mensintesis dari invertebrate, primate, dan ikan tidak ada [4]. Biosintesis
vitamin C tidak dapat terjadi pada ikan karena kurangnya enzim untuk proses
biosintesis yakni L gulonolactone oksidase [9]. Asam ascorbat berfungsi sebagai
cofaktor bagi hidroksilasi katalisa enzim prolin dan lisin dalam biosintesis
kolagen. Fungsi lainnya adalah untuk perbaikan luka serta reproduksi.
Transportasi dan redistribusi zat besi yang berfungsi sebagai pemicu
pertumbuhan juga diatur oleh keberadaan asam ascorbate [5]. Vitamin C juga
berperan dalam pembentukan kartilago (tulang rawan), pembentukan tulang,
perbaikan tulang, dan luka [8]. Vitamin
C ampuh untuk menurunkan toksisitas, mencegah penyakit, dan meningkatkan
toleransi terhadap stress [4]. Pada ikan, fungsi sekunder vitamin C adalah
biosintesis katekolamin yakni suatu bagian system endokrin yang meresmpon stess
[9]. Sebanyak 500mg/kg pakan asam ascorbate mampu meningkatkan toleransi
terhadap stress lingkungan serta menurunkan toksisitas ochratoxin pada ikan
nila. Ochratoxin adalah mikotoksin yang dihasilkan oleh Aspergillus ochraceus [4]. Vitamin C terlibat dalam proses
degradasi tyrosine. Vitamin C juga melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan
meregenerasi vitamin C melalui metabolisme bentuk aktifnya [9]
Vitamin C dan penyakit
Dalam
berbagai literature disebutkan bahwa vitamin C berfungsi sebagai immunostimulan
bagi ikan. Vitamin C dirasa mampu mencegah munculnya penyakit serta membantu
meningkatkan kekebalan tubuh ikan. Vitamin C pada studi dengan uji tantang
menggunakan Aeromonas pada ikan mampu menimbulkan resistensi terhadap penyakit dengan mempercepat respon keradangan dan
mekanisme kekebalan pada ikan [3]. Suplementasi 30mg/kg vitamin C pada ikan
channel catfish mampu mendukung pertumbuhan, mencegah defisiensi, dan
meningkatkan resistensi terhadap Edwardsiella
tarda [5]. Peningkatan jumlah vitamin C dalam pakan tidak berpengaruh
terhadap aktifitas hemolisis dan titer antibody, namun resistensi terhadap
penyakit mnejadi meningkat [6].
Vitamin C juga dapat memicu kekebalan dalam melawan parasit [5].
Kebutuhan vitamin C pada ikan
Kebutuhan
vitamin C pada ikan akan menurun seiring bertambahnya usia/ ukuran [5]. Pada
ikan-ikan dengan luka membutuhkan 1000mg asam ascorbate/ kg pakan untuk
perbaikan jaringan luka [5]. Vitamin C dibutuhkan pada ikan dengan kondisi
yang memicu stress sepeerti handling,
grading, vaksinasi, luka, outbreak penyakit, pemindahan ke laut (pembesaran)
[9].
Ikan
|
dosis
|
|
Parrot
fish
|
118mg
AA/kg pakan
|
L-ascorbyl
2 monophosphate
|
Rainbow
trout
|
50-100mg/kg
pakan
|
|
Salmon
muda
|
40-100mg/kg
pakan
|
|
Coho
salmon
|
100mg/kg
|
|
D. Labrax (tokolan)
|
20mg/kg
pakan
|
Asam
ascorbat
|
S. Maximus
|
20mg/kg
pakan
|
Asam
ascorbat
|
Udang
windu
|
20mg/kg
pakan
|
Asam
ascorbat
|
Udang
vaname
|
130mg/kg
pakan
|
Asam
ascorat
|
Larva
ikan laut
|
400-500mg/kg
dalam artemia/ rotifer yang diperkaya
|
|
Sumber
: [1], [7], [10]
Referensi
1.
Wang, X., Kim, KW., Bai, S.C., Huh, MD., Cho, BY. 2003. Effects of the
different levels of dietary vitamin C on growth and tissue ascorbic acid
changes in parrot fish (Oplegnathus fasciatus). Aquaculture 215 (2003) 203–211
2.
Soliman, A.K., Jauncey, K., Roberts, R.J. 1987. Stability of L-Ascorbic Acid
(Vitamin C) and its Forms
in Fish Feeds During Processing, Storage and Leaching. Aquacultire 60 (1987)
73-83
3.
Sobhana, K.S., Mohan, C.V., Shankar, K.M. 2002. Effect of dietary vitamin C on
the disease susceptibility
and inflammatory response of mrigal, Cirrhinus mrigala (Hamilton) to
experimental infection
of Aeromonas hydrophila. Aquaculture 207 (2002) 225-238
4.
Shalaby, A.M.E. The Opposing Effect Of Ascorbic Acid (Vitamin C) On Ochratoxin
Toxicity In Nile Tilapia (Oreochromis Niloticus)
5.
Sandnes, K. 1991. Vitamin C in Fish
Nutrition – A Review. Fisk.Dir.SKr.Ernaering Vol IV No 1, 3-32
6.
Liu, P.R., Plumb, J.A., Guerin, M., Lovell, R.T.1989. Effect of megalevels of dietary
vitamin C on the immune
response of channel catfish Ictalurus punctatus in ponds. Disease of Aquatic
Organisms vol 7 191-194
7.
Mercgie, G., LAvens, P., SOrgeloos, P. 1997. Optimization of dietary vitamin C
in fish and crustacean
larvae: a review. Aquaculture 155 (1997) 165-181
8.
Halver, J.E. dan Hardy, R.W (Ed). 2002. Fish Nutrition 3rd Edition.
Academic Press: California USA
9.
Trichet, V.V., Santigosa, E., Cochin, E., Gabaudan, J. 2015. The effect of
Vitamin C on Fish Health in Dietary Nutrients, Additives, and Fish Health. John
Wiley & Sons : New Jersey
10.
Einen, O., Alne, H., Grisdale-Helland, B., Helland, S.J., Hemre, GI., Ruyter,
B., Refstie, S., Waagb, R. Feed Nutrition and Feeding in Aquaculture Research:
From Cage to Consumption
No comments:
Post a Comment