Pemeriksaan klinis merupakan suatu
pemeriksaan yang harus dan wajib dilakukan dalam pemeriksaan penyakit ikan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya keabnormalitasan fisik
dan perilaku. Data dari pemeriksaan klinis ini menjadi sangat penting sebab
dapat menjadi suatu informasi untuk menduga arah penyakit sehingga muncullah
diagnosa banding yang nantinya dapat
mengerucut ke diagnosa definitif. Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan baik
ketika ikan masih berada di dalam air (in situ) ataupun setelah diletakkan di wadah
pengamatan. Pengamatan secara in situ tidak membutuhkan alat bantu khusus namun
pengamatan ini membutuhkan pengalaman dan keahlian untuk dapat mengenali
tampilan ikan yang abnormal.
Alat dan Bahan
Berikut
ini adalah alat dan bahan yang mungkin dibutuhkan ketika melakukan pemeriksaan
klinis.
- aerasi
- anestesi (MS22, minyak cengkeh, dll)
- akuarium/ wadah
- kamera
- tabung koleksi
- plastik bening
- alat bedah
- lup
- gloves
- masker
- sponge
- baki
- mikroskop
- objek glass
- cover glass
- spuit
- jaring/ serok
- pipet
- handuk/ kain
- timbangan
1.
Pengamatan gejala klinis
Meliputi
pengamatan cara bernafas, pola berenang, dan gerakan tubuh
Gejala klinis
|
abnormalitas
|
Kemungkinan penyebab
|
Cara
bernafas
|
Takipnea/
megap-megap
|
Infeksi,
toksin
|
berenang
|
Berenang di
permukaan
Tenggelam di dasar
Kehilangan
keseimbangan
Berputar-putar
seperti sekrup, terbalik
Berenang dengan sisi
menghadap ke atas
|
|
Gerakan
tubuh
|
Letargi/
lemah
|
|
melompat
|
Terkejut, kualitas
air buruk
|
|
Menggosokkan
tubuh
|
Parasite
|
|
Membabi buta atau
tidak terkontrol ke segala arah
|
||
Posisi
ikan
|
Di dasar
Di permukaan
menyendiri
|
|
Kematian
|
Tingkat kematian,
seragam/acak
|
|
Pakan
|
Feed
intake menurun
|
2. Pengamatan klinis
Organ
|
Kondisi normal dan yang
diamati
|
Abnormalitas
|
Kemungkinan penyebab
|
Tubuh
secara umum
|
Bentuk
tubuh segitiga
|
Hilangnya
massa otot epaxial
|
|
Bengkok (lordosis scoliosis
|
Nutrisi/ lingkungan
|
||
Dropsy
|
Penyakit,
parasite, unkonown
Pigmentasi
|
||
Massa abnormal
|
tumor
|
||
Hilangnya
otot dorsal
|
kurus/
emasiasi
|
||
Lubang
hidung
|
Bersih, tidak ada
erosi. Amati adanya hemoragi, ulcerasi, dan abnormalitas lain.
|
||
mata
|
Cerah,
Kornea bening, simetris. Amati bentuk dan ukuran bola mata, hypaema,
endopthalmia, exopthalmia, bilateral atau unilateral, kekeruhan, lesi
|
Exopthalmia, ulcerasi atau kekeruhan
kornea, katarak, tumor
Lesi
hemoragi
|
Infeksi
virus, bakteri, nutrisi
Trauma
|
mulut
|
Bersih dari lendir.
Maksila dan mandibular bebas digerakkan. Air dapat bergerak bebas melalui
mulut. Amati adanya lesi atau benda asing.
|
||
Operkulum
dan insang
|
Operkulum
harus bergerak bebas selama bernafas. Bila operculum diangkat, insang
terlihat merah cerah. Tidak ada hemoragi dan abnormalitas. Amati pergerakan
operculum dan catat kecepatan respirasi (normalnya <80 / menit). Amati
lesi dan abnormalitas permukaan dan bagian dalam operculum. Amati lamella
insang, integritas, warna, pigmentasi, hemoragi, dan nekrosis. Amati insang bagian kiri dan kanan.
|
Insang
pucat
|
Anemia
|
Bercak-bercak atau
nekrosis
|
Indikasi KHV
|
||
Kondisi
tubuh
|
Pengamatan
otot di bagian kepala, leher, dan tulang punggung. Abnormalitas bentuk kepala
atau tulang punggung mengindikasikan kondisi tubuh yang buruk. Dapat
dilakukan uji kemontokan tubuh ikan dengan membandingkan Panjang dan berat
ikan
|
Kepala
lebih besar
|
kurus
|
Rangka
|
Amati fleksibilitas
rangka.
|
Abnormalitas
rigidity
|
Penyakit tulang,
herediter, genetic, suhu air yang tidak sesuai, fluktuasi salinitas,
hipoksia, radiasi, defisiensi asam ascorbate, infeksi parasite, toksin,
aliran listrik
|
Kulit
dan sisik
|
Kulit
lembut dan tertutup oleh mucus. Sisik melekat erat pada tubuh dan posisi
datar. Amati adanya sisik yang lepas, hemoragi, abses/granuloma, abrasi,
ulcerasi, mucus berlebih, srta ektoparasit.
|
Sisik
terangkat
|
pertanda
adanya dropsy
|
Perubahan warna
tubuh pucat/kusam
|
Tertutup mucus berlebih,
anemia, kelainan fisiologis, stress, keracunan
|
||
produksi
mucus berlebih
|
Kualitas
lingkungan buruk, serangan penyakit
|
||
ulcerasi
|
|||
ektoparasit,
jamur, tumor
Warna
tubuh menghitam
|
Iritasi
local, luka gigitasn parasite, luka yang sembuh
|
||
Perubahan warna
fokal
Kemerahan
|
Hemoragi, infeksi
bakteri dan virus
foki
|
||
Kulit
menebal berwarna putih kebiruan
|
|||
sirip
|
Sirip tipis,
transparan dan bergerak bebas. Disokong oleh barisan tulang dan lapisan tipis
jaringan epitel. Amati adanya mucus berlebih, hemoragi, erosi, ektoparasit
|
Hilang/ erosi sirip, bentuk sirip ireguler
,hemoragi pada pangkal sirip, jamur, tumor
|
Kualitas air buruk
|
Melipat
geripis
|
Busuk
insang, terbelah, hiperemi, parasit
|
||
Abdomen
|
Lakukan palpasi dan
perkusi untuk mendeteksi adanya massa, cairan, atau udara dalam abdomen. Pada
indukan, perut membesar saat siap untuk dipijahkan.
|
Membesar (dropsy)
|
Ascites, massa intra
abdomen, lemak abdomen, infectious peritonitis (viral, bacterial, parasite),
gangguan metabolisme (gagal ginjal), tumor, obesitas, retensi telur
|
Jantung
|
Pada
beberapa ikan jantung dapat diamati detakannya dari kulit di ruang antara
pangkal posterior operculum. Hal ini berguna menentukan denyut jantung,
normalnya antara 30-70 denyut/ menit
|
||
anus
|
Amati adanya lendir
dan prolapse (jaringan yang keluar melalui lubang anus), ulcerasi,
endoparasite.
|
3. Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan ini merupakan langkah yang harus dilakukan setelah melakukan pemeriksaan klinis yakni pemeriksaan mikroskopis sederhana, nekropsi, pengamatan patologi anatomi, hingga pengambilan sampel
Referensi
AFCD.
2009. Prevention and Treatment of Fish Disease. Aquaculture Fisheries Division
Lukistyowati, I. 2005. Tehnik pemeriksaan
Penyakit Ikan. Unri Press: Pekanbaru
Maftuch dan Dalimunthe, S. 2012. Penyakit Hewan Akuakultur. UB Press:
Malang
Roberts, H.E. (Ed). 2010. Fundamentals of Ornamental Fish Health.
Blackwell Publishing
Tully, T.L. dan Mitchell, M.A. A Veterinary Technician’s Guide to Exotic Animals Care 2nd Edition. AAHA Press
Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish.
British Small Animal Veterinary Association
No comments:
Post a Comment