JAHE
Taksonomi [5]
Kingdom Plantae
Infrakingdom Streptophyta
Superdivision Embryophyta
Division Tracheophyta
Subdivision Spermatophytina
Class Magnoliopsida
Superorder Lilianae
Order Zingiberales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber Mill
Species Zingiber officinale Roscoe
Bahan aktif
Jahe mengandung bahan aktif
berupa 1,8 cineole, 6-gingerol, 6-shogaol, 8-shogaol, asam asetat, α-asam
linoleate, α-phellandrene, α-pinene, α terpinene, α-terpineol, β-bisolene,
β-carotene, β-pinene, β-sitosterol, boron, asam caffeic, camphor, capcsaicin,
asam cholorogenic, curcumene, gingerols, sesquiphellandrene, zingiberene,
resins, tepung, lemak, dan protein [6]. Akar dan ekstrak dari jahe mengandung komponen polifenol
(6-gingerol dan derivatnya) yang memiliki aktifitas antioksidan yang tinggi [1].
Jahe kering dan segar memiliki perbedaan komponen. Jahe kering memiliki
komponen yang tidak ada di jahe segar seperti linalool, terpinen-4-ol,
α-terpineol, citronellol, β-neral, δ-elemene, dan neril asetat. Namun jahe
segar memiliki konsentrasi fenol yang lebih tinggi dibandingkan jahe kering
[6].
Khasiat secara umum
Jahe memiliki khasiat dalam memacu
pertumbuhan, anti stress, imunostimulan, dan anti bacterial [1]. Dalam
kesehatan jahe segar dan kering memiliki perbedaan kegunaan. Jahe segar terasa
agak hangat dan tajam sehingga cocok untuk pengobatan batuh dan dahak.
Sedangkan jahe kering memiliki rasa hangat dan tajam yang lebih kuat sehingga
dapat menghangatkan, digunakan untuk menggigil, pendarahan [6].
Penggunaan pada Ikan dan Udang
Jahe mampu meningkatkan pertumbuhan,
efisiensi pakan dan protein. Jumlah neutrofil, makrofag, dan limfosit serta
aktifitas fagositik, respiratory burst,
lysozyme, aktifitas bakterisidal dan anti protease [1]. Pemberian ekstrak
jahe mampu meningkatkan kemampuan fagositik pada ikan rainbow. Jahe juga
sering digunakan sebagai adjuvant dalam pakan rainbow trout [2]. Penggunaan
pada udang windu dilaporkan dapat meningkatkan pertumbuhan jika diberikan
melalui pakan [3]. Pemberian ekstrak aquades jahe berbentuk serbuk sebanyak 1%
dalam pakan terbukti mampu meningkatkan
respon imun spesifik. Fagositosis dan aktifitas sel darah putihnya lebih tinggi
dibandingkan pada kelompok lain [4]
Tabel. Takaran dan Penggunaan Jahe dalam perikanan
Bahan
|
Dosis
dan aplikasi
|
Keterangan
|
jahe
|
0,5/110gram pakan
|
Menurunkan kematian
|
1gr/100gr pakan selama 60 hari
|
Meningkatkan berat badan,
pertumbuhan, dan parameter fisiologis ikan (uji coba pada ikan sturgeon
beluga)
|
|
Ekstrak etanol
|
5ppt perendaman selama 90 menit
7,5ppt perendaman selama 30 menit
|
Untuk Gyrodactylosis ikan guppy
|
Bubuk jahe
|
1% dari total pakan
|
Untuk
pertumbuhan, pencegahan aeromoniasis pada ikan nila
|
0,5gr/ 100gram pakan
|
Control
Aeromonas pada ikan rainbow trout
|
|
2,5gr/kg pakan (larutkan dalam
100ml air, spray)
|
Meningkatkan
kekebalan terhadap Aeromonas pada ikan nila
|
|
1% dalam 99% komponen pelet
|
Meningkatkan
SR, total protein, menurunkan FCR pada udang galah
|
|
5 dan 10gr/kg pakan
|
Meningkatkan
berat badan, perbaiki FCR, imunostimulan, menurunkan kerentanan terhadap V.
harveyi pada ikan kakap putih
|
|
Ekstrak hidroalkoholik jahe
|
1,5% dari total pakan
|
Meningkatkan pertumbuhan, kekebalan
pada juvenile sturgeon beluga
|
Tablet komersil jahe MEPACO
|
20mg/L perendaman selama 3 hari
|
Pemusanahan protozoa Trichodina, Epistylis pada ikan lele
|
zingerone
|
1; 2,5; 5 mg/kg pakan
|
Meningkatkan berat badan, kekebalan
terhadap Vibrio alginolyticus pada
udang putih
|
Sumber : [1], [7], [8], [9], [10],
[11], [12], [13], [14], [15], [16]
Toksisitas
Dosis berlebih dapat
menimbulkan efek imunosupresif dan menurunkan ketahanan ikan terhadap penyakit
[12]. Dosis jahe yang aman untuk ikan lele adalah 19,2mg/L. Sedangkan LC50
setelah 96 jam adalah 192mg/L. Dosis berlebih dapat menyebabkan ulcerasi dan
erosi pada kulit dan sirip ikan lele [13]
Referensi
[1] Ramudu, K.R. dan Dash, G. 2013. A Revie on Herbal Drugs Againts Harmfull
Pathogens in Aquaculture. American Journal of Drug Discovery and
Development 3 (4) 209-219
[2] Murthy, K.S. dan Kiran, B.R. 2013. Review on Usage of Medicinal Plants in Fish
Diseases. International Journal of
Pharmacology and Biosciences 4(3): (B) 975-986
[3] Syahidah, A., Saad, C.R., Daud, H.M., Abdelhadi,
Y.M. 2014. Status and Potential of Herbal
Application in Aquaculture: A Review. Iranian Journal of Fisheries Sciences
14(1) 27-44
[4]. Govind, P., Madhuri, S., Mandloi, A.K. 2012. Immunistimulant Effect Of Medicinal Plants
on Fish. IRJP 3(3)
[5] Integrated Taxonomic Information System (ITIS).
2017. Zingiber officinale Roscoe. Taxonomic
Serial No.: 42402
[6] Qin, F.F. dan Xu, H.L. 2008. Active Compound in Gingers and Their Therapeutic in Complimentary
Medication. Global Science Books 2(2) 72-78
[7] Levy, G., Zilberg, D., Paladini, G., Fridman, S.
2015. Efficacy of ginger-based treatments against infection with Gyrodactylus turnbulli in the guppy (Poecilia reticulata (Peters)). Vet
Parasitol. 2015 Apr 30;209(3-4):235-41. doi: 10.1016/j.vetpar.2015.03.002. Epub
2015 Mar 16.
[8]. Hassanin, M. El-Sayed, Hakim, Y., Badawi, M.
El-Sayed. 2014. Dietary Effect of Ginger
(Zingiber Officinale Roscoe) on Growth Performance, Immune Response of Nile
Tilapia (Oreochromis niloticus) and Disease Resistance Against Aeromonas
hydrophila. Abbassa Int J. Aqua vol 7
no (1) 35-52
[9] Kanani , H.G., Nobahar, Z., Kakoolaki, S.,
Jafarian, H. 2014. Effect of ginger- and garlic-supplemented diet on growth
performance, some hematological parameters and immune responses in juvenile Huso huso. Fish Physiology and
Biochemistry, 2014, Volume 40, Number 2, Page 481
[10] Nya, E.J. dan Austin, B. 2009. Use of dietary
ginger, Zingiber officinale Roscoe, as
an immunostimulant to control Aeromonas
hydrophila infections in rainbow trout, Oncorhynchus
mykiss (Walbaum). Journal of Fish Disease 32, 971-977 doi 10.1111/j.1365-2761.2009.01101.x
[11] Vahedi, A.H., Hasanpour, M., Akrami, R., Chitsaz,
H. 2017. Effect of dietary supplementation with ginger (Zingiber officinale) extract on growth, biochemical and
hemato-immunological parameters in juvenile beluga (Huso huso). Iranian Journal of Aquatic Animal Health 3(1)
26-46
[12] Payung, C.N., Tumbol, R.A., Manoppom H. 2017. Dietary
ginger (Zingiber officinale) enhance
resistance of Nile tilapia (Oreochromis
niloticus) against Aeromonas
hydrophila. AACL Bioflux, 2017, Volume 10, Issue 4.
[13]. Abo-Esa, J.F.K. 2008. Study on Some
Ectoparasitic Diseases of Catfish, Clarias
gariepinus with their Control by Ginger, Zingiber officiale. Meditteranean Aquaculture Journal 1(1); 1-9
[14] Chang, Y.P., Liu, C.H., Wu, C.C., Chiang, C.M.,
Lian, J.L., Hsieh, S.L. 2012. Dietary administration of zingerone to enhance
growth, non-specific immune response, and resistance to Vibrio alginolyticus in Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) juveniles. Fish & Shellfish Immunology
Volume 32, Issue 2, February 2012, Pages 284-290
[15] Poongodi, R., Bhavan, P.S., Muralisankar,T., Radhakhrisnan,
S. 2012. Growth Promoting Potential of
Garlic, Ginger, Turmeric, and Fenugreek on The Freshwater Prawn Macrobrachium
rosenbergii. Inte J Pharm Bio Sci 3(4): (B) 914-926
[16] Talpur, A.D., Ikhwanuddin, M., Ambok, A.M. 2013. Nutritional effects of ginger (Zingiber officinale Roscoe) on immune
response of Asian sea bass, Lates
calcarifer (Bloch) and disease resistance against Vibrio harveyi. Volumes 400–401, 20 June 2013, Pages 46-52
No comments:
Post a Comment