Gb. Tanaman teh (picture from Shopunt.com) |
Taksonomi
Kingdom lantae – plantes, Planta, Vegetal, plants
Subkingdom Viridiplantae
Infrakingdom Streptophyta – land plants
Superdivision Embryophyta
Division Tracheophyta – vascular plants, tracheophytes
Subdivision Spermatophytina – spermatophytes, seed plants, phanérogames
Class Magnoliopsida
Superorder Asteranae
Order Ericales
Family Theaceae – tea
Genus Camellia
L. – tea
Species Camellia sinensis (L.) Kuntze –
tea
Bahan aktif
Ekstrak dari teh hijau mengandung
antibakteri gram negatif dan positif. Banyak pembudidaya menggunakan bahan ini
untuk membasmi ikan predator, keong atau berududi kolam ikan dan udang.
Berbagai jenis saponin telah diidentifikasi pada biji teh Ekstrak the hijau
juga mengandung katekin yang memiliki aktifitas biologi sebagai antioksidan,
antiangiogenesis, dan antiproliferatif yang mencegah dan menangani berbagai
bentuk kanker. Tea seed cake (bunkil biji teh) atau tea seed meal merupakan
ampas dari tanaman teh Camellia .sp yang masih mengandung 5,2-7,2%
saponin setelah diekstraksi.
Mekanisme kerja
Saponin yang ada dalam tea seed cake akan
menghancurkan eritrosit. Saponin
juga akan menurunkan regangan permukaan antara air dan insang sehingga
menginduksi hemolysis, mencegah pengambilan oksigen oleh ikan dan akhirnya ikan
mati perlahan akibat kekurangan oksigen.
Penggunaan pada Ikan dan Udang
Dosis efektif saponin kasar yang
digunakan untuk mengeradikasi ikan predator bergantung pada proporsi berat
badan dan kadar salinitas tambak. Keefektifan saponin akan menurun seiring
penurunan salinitas. Paling baik digunakan ketika air surut dan pada siang hari
pukul 12.00 dan 13.00. Penggunaan 1,1ppm akan membunuh ikan nila (Tilapia
mosambica) dalam satu jam pada salinitas 35ppt. Pada salinitas 10ppt, dosis
yang sama membutuhkan 14,5-16,5 jam untuk membunuh ikan. Sebagai saran, untuk
penggunaan pada salinitas >15ppt, dapat digunakan 12g teaseed cake/m3 air.
Sedangkan untuk salinitas <15ppt, digunakan 20g tea seed cake/m3.
Paling baik menggunakan saponin adalah saat air surut (jelang malam atau malam
hari). Kadar saponin dalam bungkil biji teh tidaklah sama, namun 150-200kg
bungkil teh/ha kolam sudah mampu membunuh ikan liar pada budidaya lobster air
tawar.
Gb. Tea seed cake (picture from http://i.bosscdn.com) |
Bahan
|
Dosis dan aplikasi
|
Keterangan
|
|
Tea seed cake (bungkil
biji teh)
|
75-100ppm, ditaburkan
dipermukaan atau digenangi di kolam
|
Toksisitas dalam
jangka waktu 10-12 hari, selepasnya berfungsi sebagai pupuk (untuk air tawar,
payau dan hatcheri)
|
|
Bungkil biiji teh
|
20gram/m3
air
|
Untuk mematikan ikan liar di tambak
|
|
|
200-250kg/ha kolam
|
Volume air diturunkan
hingga 1/3 nya. Setelah 6 jam air baru dinaikkan. Penggunaan untuk budidaya
lobster air tawar.
|
|
Ekstrak daun teh
|
150ppm selama 48 jam
perendaman
|
Untuk membasmi Motile
Aeromonas Septicaemia.
|
|
Teh hijau
|
0,5gr/kg pakan
|
untuk meningkatkan kadar protein dan
menurunkan lemak pada ikan, immunostimulan
|
|
Bubuk biji teh hijau
|
10% pakan
|
Mencegah Aeromonas
pada ikan rainbow trout
|
|
UDANG
|
|||
Daun teh
|
1mL/ 1 Lt air
|
10gram daun direndam
air panas selama 15-30 menit atau
direbus selama 10 menit à
mengatasi vibrio
|
|
Teaseed cake
|
150-200kg/ha
|
Direndamkan semalam
pada air tawar, payau, atau laut
|
|
Toksisitas
Sianipar et al (2006) melakukan percobaan
penggunaan ekstrak biji teh (Camellia sinensis) untuk membasmi keong mas
pada budidaya secara mina padi. Ekstrak biji teh ini mampu mematikan dan
membuat keracunan ikan nila pada dosis 8,61 ppm (4,5 dan 5,6 kali lebih
membunuh dibandingkan dosis untuk keong mas). Artinya, ekstrak biji teh ini
mampu mematikan ikan pada konsentrasi kecil. Daya racun dari saponin akan
meningkat seiring dengan peningkatan salinitas. Pada ikan daya racunnya 50 kali lebih besar daripada
terhadap lobster air tawar. Daya racun
tersebut akan hilang 2-3 hari di dalam kolam.
Referensi
Anonim. 1978. Manual on Pond Culture
of Penaeid Shrimp. A project of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
ASEAN National Coordinating Agency of the Philippines Ministry of Foreign
Affairs Manila, Philippines
Anonim. Camellia sinensis (L.) Kuntze. Integrated Taxonomic
Information System on-line database
APEC/SEAFDEC. 2001. Husbandry and health
management of grouper. APEC, Singapore and SEAFDEC, Iloilo, Philippines. 94 p.
Arthur, J.R., Lavilla-Pitogo, C.R.,
Subasinghe, R.P. 1996. Use of Chemicals in Aquaculture in Asia. Proceedings of the Meeting on the Use of
Chemicals In Aquaculture in Asia
Azizah, R. 2013. Uji Efektivitas
Ekstrak Daun Teh Tua (Camellia sinensis) terhadap Penyakit Motile Aeromonas
Septicemia pada Benih Ikan Mas. Fakultas Perikanan, Insitut Pertanian
Bogor. Skripsi
ER, A , KAYIŞ, Ş . (2015). Çay Bitkisi
(Camellia sinensis) Tohumunun Gökkuşağı Alabalıklarında (Oncorhynchus mykiss)
Aeromonas hydrophila Enfeksiyonuna Karşı Kullanımının Araştırılması.
El-Cezeri Journal of Science and Engineering, 2 (3), 0-0.
Kongchum, P., Chimtong, S., Chareansak,
N,m Subrasert, P. 2016. Effect of Green Tea Extract on Vibrio
parahaemolyticus Inhibition in Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Postlarvae.
Lukito, A. dan Prayugo, S. 2007. Panduan
Lengkap Lobster air Tawar. Penebar swadaya: Jakarta
Patra, K. 2012. Dietary Phytochemicals
and Microbes. Springer science and business media.
Ramudu, K.R. dan Dash, G. 2014. A
Review on Herbal Drugs Against Harmfull Pathogens in Aquaculture. American
Journal of Drug Discovery and Development, 3: 209-219
Rohman, M. 1986. Efektifitas Bungkil
Biji The (Saponin) sebagai Pemberantas Ikan Liar di Tambak. Fakultas
Perikanan, Insitut Pertanian Bogor. Skripsi
Sianipar, M.S., Danar Dono, Suharto, H.,
Nurlaeni, Y. 2006. Aktivitas Moluskisida Ekstrak Biji
Teh (Camelia sinensis) (THEACEAE)
Terhadap Keong Mas ( Pomacea canaliculata) (Mesogastropoda: Ampulariidae)
Vanichkul, K., Hamthanon, V., Siripong,
T. 2014. Acute Toxicity of Tea Seed Cake on Climbing perch (Anabas testudineus (Bloch)).
IJERD – International Journal of Environmental and Rural Development (2014) 5-2
No comments:
Post a Comment