Herbal: Jambu biji (Psidium guajava)

gb. Jambu biji (picture from ebay)

Nama lain: Guava, jambu batu, jambu klutuk, jambu biji, glima breuen, glimeu beru, galiman, masiambu, jambu biawas (Sumatera), bayawas, boyowat, koyawas, dambu, jambu paro tugala, jambu paratukala (Sulawesi) dan Kayawase, keyawusu, lainehatu dan Gayawa [5,9]

Taksonomi

Famili : Myrtaceae

Klas : Dicotyledoneae

Genus : Psidium

Spesies : P. guajava   [5]

Bahan aktif

Komponen antibacterial yang terkandung dalam ekstrak daun jambu antara lain anthocyans, alkaloids, flavonoids, tannins, dan terpenoids.  Diantara komponen tersebut, hanya flavonoid (morin, mori-3-Olyxoside, morin-3-O-arabinoside, quercetin, dan quercetin-3-O-arabinoside) yang memiliki efek bakteriostatik pada bakteri patogen ikan seperti A. hydrophila, A. salmonicida subsp salmonicida, Flavobacxterium columnare, Lactococcus garviae, Streptococcus agalactiae,
 dan Vibrio salmonicida  [2]. Pada daun jambu biji juga terkandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan paktin berguna sebagai anti bakteri, penetral racun, serta pelapis dinding mukosa usus terhadap rangsangan isi dan kontraksi usus [4] Buahnya mengandung asam amino (triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1 dan C. Sifat kimia dari daun ini adalah mains dan astringent (pengelat) [5]

Khasiat secara umum

Jambu biji banyak digunakan untuk pengobatan penyakit seperti diare, herpes, dan pengobatan luka.  Disamping itu jambu biji memiliki material antimicrobial, mengobati penyakit virus seperti Tobacco Mosaic Virus (TMV), herpes simplex virus; penyakit bakterial  Salmonella thypi, E.coli,  dan Vibrio cholera [1]. Di samping itu, daun jambu biji mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba, dan anti analgesic [3]. Pada studi Rattanachaikunsopon dan Phumkhachorn (2010) membuktikan bahwa flavonoid yang diekstraksi dari daun jambu (morin-3-O-lyxoside, morin-3-O-arabinoside, quercetin dan quercetin-3-Oarabinoside) memiliki potensi biologis untuk digunakan dalam pengawetan makanan, meningkatkan waktu simpan, an keamanan pangan [6].

Potensi untuk pengobatan penyakit ikan dan udang

Berdasarkan studi dari Yoshimizu, secara in vitro  ekstrak jambu biji ini memiliki kemampuan baik untuk melawan infeksi OMV (Oncorhynchus masou Virus), IHNV (infectious Haematopoietic Necrosis Virus), dan YHV (Yellow Head Virus)  namun tidak untuk IPNV (Infectious Pancreatic Necrosis Virus)[1]. Meskipun demikian, untuk YHV dosis yang dibutuhkan sangat tinggi sehingga kurang sesuai untuk diterapkan. Hal ini terjadi diduga hilangnya ekstrak di dalam air sebelum termakan (karena karakter udang yang slow feeding animals) [1].  Pada ikan nila, jambu  yang dapat ditambahkan dalam pakan berupa bubuk daun atau sebagai ekstrak etanol daun kering. Keduanya secara eksperimental mampu menghambat kematian ikan nila yang diinfeksi A. hydrophila [2].

Penggunaan pada Ikan dan Udang

Daun jambu biji dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengobatan penyakit bakterial pada ikan. Sementara efektivitas daun jambu biji untuk pengendalian penyakit viral pada ikan perlu diteliti lebih jauh dan mendalam dengan menggunakan berbagai jenis virus ikan, baik secara uji in vitro maupun in vivo [5]. Ekstrak daun jambu P. guajava var pomifera (jambu daging putih) dengan metode maserasi memiliki kemampuan mereduksi tingkat stres, metabolit, dan aktivitas tingkah laku ikan nila selama proses transportasi [7]. Pada penggunaan bahan alami smabiloto dan daun jambu biji yang dicampur dalam pakan dan diberikan selama 60 hari terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan baung. Namun demikian, kedua bahan ini belum mampu meningkatkan kekebalan tubuh ikan [8]. 

         Sumber: [4], [7], [10], [11], [12]

Toksisitas

Herbal ini memiliki toksisitas rendah, mampu digunakan pada ikan cat fish  hybrid  dan udang windu[1]

Referensi

1. Direkbusakarom, S,m Herunsalee,A., Yoshimizu, M., Ezura, Y., Kimura, T. 1997. Efficacy of Guava (Psidium guajava) Extract Against Some Fish and Shrimp Pathogenic Agents. Disease in Asian Aquaculture III.
2. Pachanawan, A.,  Phumkhachorn, P.,  Rattanachaikunsopon, P.  2008. Potential of Psidium guajava Supplemented Fish Diets in Controlling Aeromonas hydrophila Infection in Tilapia (Oreochromis niloticus). JOURNAL OF BIOSCIENCE AND BIOENGINEERING ©2008, The Society for Biotechnology, Japan Vol. 106, No. 5, 419–424. 2008
3. Nurhadi, Mirna Ilza, Syahrul.  Effect of Guava Leaf Extract (PSidium guava) on Quality Enhancement of Fresh Tilapia (Oreochromis niloticus).
4. Pahila, I.G., Espanola, F.P.,  Ticar, B.F. 2009. Guava (Psidium guajava Linn.) leaves as preventive agent and curative treatment for vibriosis. Philippine Journal of Natural Sciences Vol 14 No 2 (2009) 87-91
5. Sugianti, B.2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional dalam Pengendalian Penyakit Ikan. Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPS-702) Sekolah Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor Semester Genap 2005
6. Rattanachaikunsopon, P.dan Phumkhachorn, R. 2010. Contents and antibacterial activity of flavonoids extracted from leaves of Psidium guajava. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 4(5), pp. 393-396, 4 March, 2010
7. Suwandi, R., Nugraha,R., Zulfamy, K.E. 2013. Aplikasi Ekstrak Daun Jambu Psidium guajava var pomifera pada Proses Transportasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus). JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1
8. Lukistyowati, I. dan Syawal, H. 2013. Potensi Pakan yang Mengandung Sambiloto (Andrographis paniculata) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) untuk Menanggulangi Bakteri Aeromonas hydrophilla pada Ikan Baung (Mystus nemurus).  Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2) :135-147 (2013) ISSN : 2303-2960
9. Jusuf, E. 2010. Kandungan Kuersetin dan Pola Proteomik Varietas Jambu Batu (Psidium guajava L) Tumbuh Liar di Kawasan Cibinong, Bogor. Berita Biologi 10(3) - Desember 2010
10.  Tatang.  2014. Pengenalan Obat alami (Herbal) pada Usaha Budidaya Ikan.  Pusat Penyuluhan KP. Presentasi
11.  Hidayah HA. 2014. Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Kesehatan Ikan.
12.  Kelompok Sawargi Akuatik. 2009. Pengobatan Ikan dengan Tanaman herbal.