Nama lain: Rust Disease, Amyloodiniosis, Golden dustEtiologi/ penyebab: dinoflagellate, Amyloodinium ocellatum. Parasite ini berdiameter 120um
Hospes : , mangrove red, snapper, mullet, siganid, kerapu [3]
Stadium rentan: benih,
tokolan, indukan [3]
Epizootiologi
Penyakit ini jarang disebabkan oleh
kejadian epidemik. Laporan penyakit ini yang tercatat adalah peristiwa di laut
Salton, Danau inland hipersalinitas di California timur. Spesies yang paling
tahan terhadap serangan penyakit ini adalah yang memproduksi mucus tebal atau
mampu mentoleransi kadar oksigen rendah. Penyakit ini dapat menyebar melalui
aerosol/ udara [2]. Parasit juga dapat ditularkan dari ikan ke ikan diikuti
dengan reproduksi dan fase pembelahan sel di luar hospes [3]
Faktor pendukung
Kepadatan tinggi, tinggi kadar bahan organic, stress
penanganan [3]
Stadium rentan
Fase hatcheri, dapat juga menginfeksi tokolan dan indukan.
Gejala Klinis
Pada larva, parasite ini akan menutupi seluruh permukaan
tubuh. Pada individu dewasa parasite berdiam di insang. Infeksi berat
menyebabkan adanya bercak putih pada kulit, produksi mucus berlebih, ikan
menggosok-gosokkan tubuh ke benda keras, tubuh berwarna gelap, pernafasan
terengah-engah ketika berenang, pergerakan yang tidak terkoordinasi. Ikan akan
berkumpul di permukaan dekat dengan sumber aerasi [3]
Perubahan patologi
Secara histopatologi, terdapat pemisahan
epitel insang dari membrane basalis, dengan pembesaran ruang yang terisi cairan
interstitial, terdapat hyperplasia insang atau ketiadaan sel mucus [3].
Patogenesis
Insang merupakan lokasi utama infestasi. Infestasi berat akan
menyerang kulit dan mata. Tomont bahkan dapat ditemukan di saluran pencernaan
yang mungkin tertelan oleh hospes. Rhizoid melekat pada sel hospes. Satu
tropont dapat menghancurkan dan membunuh beberapa sel hospes. Hal ini
menyebabkan kerusakan parah hospes oleh tropont. Infestasi ringan (1-2 tropont
tiap lamella insang) menyebabkan sedikit kerusakan. Namun infestasi berat
menimbulkan hyperplasia insang, peradangan, hemoragi, dan nekrosis. Kematian
dapat terjadi dalam 12 jam. Mortalitas akut juga dapat disebabkan oleh
infestasi ringan. Hal ini menunjukkan bahwa hipoksia tidak selalu menyebabkan kematian
pada semua infestasi primer insang. Gangguan osmoregulasi dan infeksi sekunder
bakteri yang disebabkan oleh kerusakan epitel juga sangat penting [2].
Siklus hidup dan morfologi
Tropont berbentuk seperti buah pir hingga ovoid dengan panjang
hingga 350um. Tropont dilaporkan memiliki dinding selulosa yang mengandung
theca dan amphiesmal plate. Cincin osmofilik mengelilingi area basal dan plate
untuk melekat menghasilkan banyak rhizoid filiformis yang keluar melalui celah
theca. Rhizoid membesar pada bagian basal sebagai jangkar untuk menancap pada
sel hospes. Stomopoda berukuran 30um berhubungan dengan plate perlekatan.
Organella ini mungkin berfungsi dalam pencernaan. Granula dan vakuola makanan
dalam sitoplasma sel hospes menyebar dan tidak ada kloroplas. Tropont yang
lepas dari hospes menarik rhizoidnya dan menjadi tomont. Pembelahan tomont
menghasilkan 256 dinospora. A. ocellatum memiliki dinosporan gymnodinoid (bervbentuk
barrel). Stigam berwarna merah yang tercatat sebagai “ocellatum” ada di seluruh
siklus hidup. Pembelahan tomont dan sporulasi
optimal pada suhu 23 hingga 27oC.
Pembelahan tomont akan lengkap pada suhu 16-30oC dan infeksi tidak
terjadi pada suhu kurang dari 17oC. Salinitas yang efektif antara 12 – 20psu
[1]
Metode Diagnosa
Amyloodinium akan lebih mudah
terlihat pada suasana gelap atau ikan berwarna gelap menggunakan senter.
Diagnosa definitive dengan mudah dilakukan dengan identifikasi tropont pada biopsy.
Tropont mudah terwarnai dengan lugol’s iodine. Parasit juga dapat diusap pada
permukaan kulit yang terinfestasi. Tropont dapat dikeluarkan dengan meletakkan
ikan pada wadah kecil berisi air tawar selama 1-3 menit. Tropont akan mengendap
di dasar setalh 15-20 menit. Parasit juga dapat diaspirasi dari sedimen dan
diidentifikasi secara mikroskopis. Tomont juga dapat ditemukan sebab
pengeluaran tropont memicu tropont menghasilkan tomont [2].
Pada scrapping terdapat protozoa berbentuk
oval melekat baik tunggal maupun kluster 2-4 individu di sirip, insang, mata,
mulut [3].
Diagnosa diferensial
Crepioodinium virginicum merupakan spesies yang non
patogenik namun menggunakan ikan sebagai tempat perlekatan. Tropont berukuran
820x235um dan berrwarna hijau akibat kloroplas [2].
Pencegahan dan
Pengendalian
Stadium dinospora rentan terhadap obat-obatan namun tropont
dan tomont tahan sehingga sulit dimusnahkan. Tomont dapat mentoleransi kupri
pada konsentrasi lebih dari 10 kali kadar toksik untuk dinospora. Tomont juga
dapat dihambat pembelahannya namun akan kembali membelah ketika air tidak
ditreatment. Penggunaan 100-200mg/L formalin selama 6-9 jam akan melepaskan
tropont dari ikan namun akan kembali membelah setelah formalin tidak digunakan.
Treatment harus cukup lama agar tropont dan tomont menjadi dinospora atau ikan
harus dipindahkan ke wadah yang tidak terkontaminasi. Sangat disarankan untuk
melakukan pengecekan secara periodic untuk reinfestasi pasca penanganan. Kupri
banyak digunakan untuk mengontrol outbreak namun beberapa parasite menjadi
laten. Antimalaria chloroquine diphosphate juga aman, efektif, mengeliminasi
infestasi laten, namun mahal [2].
Penurunan suhu hingga 15oC akan memerangkap parasite namun metode ini tidak pernah bisa diterapkan. Penurunan salinitas hanya menunda tidak mencegah infestasi kecuali ikan ditempatkan pada air tawar. Penggunaan air tawar selama 5 menit akan melepaskan namun tidak semua tropont. Hidrogen peroksida mampu mengatasi parasite namun ikan harus dipindahkan ke fasilitas yang tidak terkontaminasi. Dinospora dapat dibunuh dengan radiasi UV. Pengkarantinaan ikan selama 20 hari akan mengurangi bukan mengeliminasi resiko parasit. Dinospora akan infektif setidaknya 6 hari pada suhu 26oC. Ikan akan menghasilkan respon imun pasca infeksi alami atau buatan [2].
Bahan pengobatan
|
dosis
|
Cara pemakaian
|
keterangan
|
H2O2
|
200ppm
|
Perendaman selama1 jam
|
Dengan aerasi
|
CuSO4 kupri sulfat
|
0,5-0,7ppm
|
Perendaman 3-6 hari
|
|
Formalin
|
250ppm
|
perendaman
|
|
Formalin
|
300ppm
|
Perendaman 30-60 menit
|
Dengan aerasi
|
Referensi
[1].
Woo, P.T.K. 2006. Fish Diseases and Disorders Volume 1: Protozoan and
Metazoan Infections Second Edition. CAB International
[2]
Noga, E.J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition.
Blackwell Publishing
[3]
Lio-Po. G.D. dan Inui, Y. 2014. Health Management in Aquaculture Second
Edition. Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department
No comments:
Post a Comment