Nama lain: Rust Disease, Amyloodiniosis, Golden dust, marine velvet, Coral fish disease
Hospes :
Berbagai ikan hias, jenis anabatinoid, danios,
goldfish, dan killifish. Ikan dengan produksi mucus berlebih seperti mandarin
dragonet (Synchiropis splendidus) membantu melindungi ikan dari parasit
eksternal. Ikan emperor angelfish (Pomacanthus imperator) merupan salah satu
spesies yang rentan terhadap amyloodiniasis.
Etiologi/ penyebab:
Parasit dinoflagellata Amyloodinium
ocellatum. Dinoflagellata merupakan parasit berdiameter 100 mikron , memiliki
kromatofora dan nukleus tunggal eksentrik. Saat berenang diameternya menjadi 20
mikron dengan flagella transversal
dengan alur transversal dan flagella longitudinal pada sulcus
longitudinal.
Faktor predisposisi
Air dengan bahan organic tinggi,
kondisi air kurang optimal, merupakan pemicu outbreak penyakit ini. Parasit ini
akan tumbuh subur pada suhu 77 – 86oF (25-30oC) dan
salinitas 1,012 – 1,021.
Siklus hidup
Parasit penyebab velvet memiliki tiga stadium siklus hidup
yaitu stadium tropont (parasitik), tomont yang mengkista, dan stadium dinospora
yang berenang bebas. Tomont dapat memproduksi hingga 250 dinospora motil. Pada
stadium dinospora parasit mencari hospes, apabila tidak dapat menemukan ikan
hospes, dinospora akan mati, tomont akan mengalami dormansi untuk waktu yang
lama sebelum menetas. Dinospora biasanya akan menyerang insang kemudian mata
dan kulit. Ketika parasit melekat pada hospes (melalui struktur yang disebut
rizhoid), parasit akan membunuh sel di sekitar tempat melekat. Fase reproduksi
saat berenang bebas membutuhkan kondisi air yang optimal dengan pH 8 -8,2 dan
kecerahan 1,012 – 1,021, serta bahan organic di atas normal, terutama nitrat.
Gb. Siklus hidup Oodinium (pic from Aquarium connection) |
Faktor pendukung
Kualitas air yang buruk, kondisi ikan yang stres
Gejala Klinis
Pada infestasi berat ikan akan mati dalam 12 jam akibat
rusaknya filament insang. Spesies ikan kecil akan mati lebih cepat daripada
ikan besar. Parasit ini biasanya terdapat pada sirip dan insang. Parasit
menimbulkan gejala berupa lapisan kelabu atau emas pada insang. Terkadang ikan
tampak memiliki titik-titik dengan pasir berwarna keemasan. Sepintas penyakit
ini mirip dengan jamur dimana tubuh
seperti dibedaki. Bintik-bintik ini berukuran jauh lebih kecil daripada bintik
putih pada ich. Pada kondisi tertentu terlihat seperti karat. Apabila disinari
dengan senter akan lebih terlihat daripada yang disebabkan oleh ich. Tahapan
lanjut sisik akan menjadi rontok. Pernafasan ikan menjadi lebih cepat yakni
terlihat dari pergerakan insang makin cepat. Ikan kehilangan nafsu makan, lesu,
dan lemah. Ikan juga terlihat menggosokkan tubuhnya ke benda-benda keras di
dalam akuarium.
Perubahan patologi
Pada ikan air tawar, bentuk O. pillularis & O.
limneticum menyerang kulit dahulu kemudian menyebar ke insang. Namun tidak
demikian dengan air laut, O. ocellatum menyerang insang baru kemudian ke
kulit. Kerusakan insang bervariasi dari ringan hingga berat. Hal ini ditandai dengan gejala pernafasan
terengah-engah dan berada di dasar akuarium. Produksi mucus insang berlebih. Kerusakan
pada insang meliputi hemoragi, bengkak, dan nekrosis hebat sehingga insang
tidak mampu mengirimkan oksigen yang cukup dan menimbulkan ikan lemah dan mati.
Ikan menunjukkan bercak kelabu yang bila diperhatikan serupa debu sehingga
kulit serupa beludru (velvet). Hemoragi juga dapat terjadi pada kulit.
Prognosis
Apabila penyakit ini diketahui lebih dini dari gejala awal
maka ikan dapat terselamatkan. Jika masih ada sejumlah ikan yang tidak
terinfeksi, beberapa terinfeksi ringan, tindakan yang sesuai dan cepat juga
dilakukan.
Patogenesis
Oodinium akan mencari inang yaitu ikan sebelum mati dalam
24jam. Oodinium melekat pada ikan dengan flagellum yang kemudian membentuk
batang penghisap yang masuk ke dalam kulit dan selaput lendir pada insang.
Batang penghisap akan merusak sel-sel disekitarnya dan menghisap nutrisi otot
ikan. Setelah berukuran dewasa oodinium akan lepas dan berenang bebas. Oodinium kemudian membelah menjadi banyak sel
baru yang siap mencari inang baru.
Metode Diagnosa
Diagnosa dapat dilakukan dengan
melakukan wet mount kulit dan insang serta melalui pemeriksaan histopatologi. Pada
wet mount, parasit biasanya terlihat dalam jumlah banyak berukuran 40-100 mikron (lebih kecil daripada ich), terlihat
gelap dengan inti granula klorofil. Parasit ini tidak bergerak.
Gb, parasit oodinium pada insang (pic from Tropical Fish Handout) |
Diagnosa diferensial
Penyakit ini memiliki kesamaan karakteristik dengan penyakit
Ich. Namun demikian berbeda dengan ich sebab white spot/ bintik putih pada
velvet terlihat dengan kasat mata dan tampak seperti taburan bedak di seluruh
tubuh ikan (oleh karenanya disebut dengan penyakit golden dust). Pengamatan
dapat dilakukan dengan mematikan lampu dan menyorotkan senter pada kulit ikan.
Dibandingkan dengan ich, ikan mengalami
perlipatan pada sirip, gatalm dan sirip seperti ditutupi oleh kabut.
Penyakit ini dapat diterapi dengan 1 sendok makan garam
akuarium dalam 5 galon air. Garam juga secara tidak langsung dapat membantu
pernafasan ikan. Namun perlu diperhatikan bahwa parasit ini dapat bertahan pada
rentang salinitas yang lebar (3 – 45ppt) sehingga treatmen dengan hiposalinitas
tidak efektif untuk mengeradikasi parasit ini. Pada ikan air laut, pencelupan
pada air tawar dapat menyebabkan kondisi yang menurun pada ikan.
Organisme ini cukup sulit diobati dengan bahan kimia namun
organisme ini memliki respon terhadap treatmen osmotik, kupri (bagus untuk air
laut), formalin, mungkin antibiotik golongan quinolone dan metronidazole. Khusus
penyakit ini ikan tidak perlu dikarantina.
Terhadap akuarium dapat dilakukan peningkatan suhu dan perawatan
kebersihan. Peningkatan suhu dapat dilakukan dengan menyalakan lampu akuarium.
Penggunaan karbon filter sebaiknya dihentikan selama perawatan. Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air dan kondisi ikan.
Pemberian pakan sesuai dosis dan bernutrisi dapat membantu mencegah penyakit
ini.
Pengobatan untuk Velvet disease
Obat/ Bahan
|
Dosis
|
Penggunaan
|
Malachite green 0,75%
|
5 tetes dalam 20 liter air
|
|
CuSO4/ Kupri sulfat
|
500 ppm
|
Rendam selama 1 menit
|
Metilen biru dapat menangani kasus ini dengan baik. Kelebihan
penggunaan metilen biru adalah transport oksigen yang baik dimana membantu
pengiriman oksigen ke dalam insang. Namun demikian metilen biru toksik utuk
bakteri nitrifikasi dan sebaiknya digunakan pada bak karantina. Bahan kimia
lain yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah acriflavine. Saat
penggunaan acriflavine skimmer protein dan karbon tidak digunakan sebab dapat
mengeluarkan komponen dari air. Keduanya baru digunakan setelah penanganan
selesai. Cahaya juga harus dikurangi selama treatmen. Suhu rendah dapat
memperlambat reproduksi parasit sehingga dapat memberikan sedikit waktu untuk
pengulangan pengobatan.
Referensi
Anonim. 2010. Disease and Treatment. Aquarium connection
Anonim. 2013. Tropical Fish Handout.
Debanks, M. 2012. The Betta Fish Owners Guide:How to Choose
and Care For Healthy and Happy Cupang Fish. Fred Quaye
Goldstein, R.J. 2004. The Betta Handbook. Barron’s
Educational Series: New York
Harms, C.A. 1996. Treatments
for Parasitic Diseases of Aquarium and Ornamental Fish. Seminars in Avian
and Exotic Pet Medicine, Vol 5, No 2 (April), 1996: pp 54-63
Leger, J.S. Select Condition
in The Pathology of Fishes. Article
Loh, R. dan Landos, M. 2011.Fish
Vet Essential. Richmod Loh
Publishing: Perth Australia
Michael, S.W. Common Marinefish Disease. Fish Channel.
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Ikan Hias Populer.Agromedia:
Jakarta
Reed, E.J. dan Traainor-Scalise- D.M. 2012. Betta Fish.
www.bufallobirdnerd.com
Supian, E.Sweeney, H.R., Palmeiro, B .,
Weber, E.P.S. 2009. Bacterial and Parasitic Disease of Pet Fish. Vet
Clin Exot Anim 12 (2009) 609–638 doi:10.1016/j.cvex.2009.06.010
Tullock, J.H. 2006. Betta: Your Happy Healthy Pet.
Wiley Publishing: New jersey
No comments:
Post a Comment