-->

atas

    Monday, 24 March 2025

    Limpa pada Ikan

    Limpa merupakan salah satu organ dalam yang penting pada ikan. Organ ini berwarna merah gelap atau hitam dan pada kondisi sehat biasanya memiliki tepi yang tajam. Berlokasi di dekat kurvatora mayor lambung atau flexura usus. Meskipun biasanya terdapat tunggal, pada beberapa spesies dapat terbagi menjadi dua atau beberapa bagian kecil [2]

    Organ ini memiliki peran dalam kekebalan tubuh ikan. Limpa berfungsi sebagai organ hematopoietik tambahan,  tempat filtrasi darah, dan penghancuran sel serta penyimpanan eritrosit. Limpa terlibat dalam keradangan sistemik, gangguan hematopoietik umum, dan gangguan metabolisme. Organ ini merupakan target utama dari penyakit. Limpa merupakan satu-satunya organ menyerupai nodus limfatikus yang ditemukan pada ikan [2]

    Monday, 17 March 2025

    Mycobacteriosis pada Ikan Hias

    Nama lain: Atypical Tuberculosis, Fish Tuberculosis, Fish TB, Piscine tuberculosis

    Etiologi/ penyebab:
    Mycobacterium marinum, M.fortuitum, M. chelonae. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, tahan asam, tidak berspora [1,3]

    Hospes :
    Pada ikan hias ditemukan pada anggota sygnathids (kuda laut). Ikan family anabatidae (betta dan gurame hias), characidae (tetra), cyprinidae (barb, danios, koi, dan ikan mas), beberapa cichlidae (angelfish tawar) rentan terhadap infeksi mycobacterium[6]. Jahnel dalam Rehulka et al (2006) menyebutkan bahwa mycobacterium ditemukan pada spesies black tetra (Gymnocorymbus ternetzi), pearl danio (Danio albolineatus), spottedsail barb (Puntius phutunio), malabar danio (Devario malabaricus), Egyptian mouth-brooder (Pseudocrenilabrus multicolor multicolor), bloodfin tetra (Aphyocharax anisitsi), dwarf gourami (Colisa lalia) dan genus Xiphophorus[7]Outbreak mycobacterium pernah terjadi pada fancy veiltail guppies (Lebistes reticulatus). Mycobacteriosis juga pernah ditemukan pada ikan zebra (Brachydanio rerio)[4]

    Monday, 10 March 2025

    Environment-DNA (eDNA) dalam perikanan budidaya

    Environment DNA (eDNA) didefinisikan sebagai asam nukleat agen patogen yang diekstraksi dari sampel lingkungan. Teknologi eDNA merupakan suatu tehnik deteksi menggunakan DNA yang berasal dari lingkungan. Organisme pada umumnya melepaskan asam baik DNA maupun RNA ke lingkungan. Pelepasan ini dapat melalui sekresi mukosa, cairan tubuh, jaringan, sisik, kulit, sel mikroba, sel yang ruptur. Asam nukleat yang berada di lingkungan ini dapat dideteksi keberadaannya. Environmental DNA dapat digunakan untuk mendeteksi patogen bebas yang mengapung di lingkungan perairan. eDNA dapat digunakan sebagai deteksi dini, untuk mengidentifikasi materi genetik dari air, sedimen, salju, dan udara. Disamping untuk deteksi penyakit, eDNA juga secara luas digunakan pada studi biodiversitas. Tehnik ini cukup populer karena sangat sensitif dan dapat digunakan meskipun tanpa organsime target di lokasi sampling.

    Beberapa kelebihan penggunaan eDNA antara lain:

    Friday, 28 February 2025

    Eutrofikasi pada perairan

    Eutrofikasi adalah peristiwa pengayaan air oleh unsur nitrogen dan fosfor. Masuknya unsur hara menyebabkan perairan menjadi subur sehingga meningkatkan pertumbuhan plankton cyanophyta dan chrlorophyta. Peningkatan pertumbuhan alga ini akan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Eutrofikasi dapat terjadi akibat penuaan badan air secara bertahap maupun dari polusi nutrisi secara antropogenik.

    Eutrofikasi disebabkan oleh nutrisi nitrogen dan fosfor. Nitrogen adalah penyebab utama eutrofikasi di muara dan wilayah pesisir beriklim sedang, sedangkan fosfor bertanggung jawab atas banyak sistem estuari dan pesisir tropis. Keduanya dapat diperoleh dari:

    Thursday, 20 February 2025

    Aspek Penting Pengambilan dan Pengujian Darah Ikan

    Pengujian darah (hematologi) pada ikan, menjadi bagian penting dalam berbagai studi. Darah dapat menjadi suatu indikator adanya perubahan terhadap suatu kondisi atau perlakuan tertentu. Keakuratan hasil pengujian darah sangat bergantung pada faktor-faktor yang berkaitan dengan tehnik maupun metode pengambilan darah. Pengambilan sampel darah ikan yang tidak sesuai atau tidak sesuai kaidah dapat mempengaruhi hasil analisis. Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan pengambilan dan pengujian darah ikan.

    Handling ikan
    Pengambilan darah pada ikan dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dari air. Namun demikian, terdapat resiko stress pada ikan sehingga pengambilan darah harus dilakukan sesegera mungkin. Pada kondisi tertentu, pengambilan darah dapat dilakukan tanpa mengangkat ikan dari air dengan merestrain ikan dengan jaring, dengan posisi kepala dan insang tetap berada di dalam air.

    Tehnik pengambilan darah ikan
    Pada pengambilan darah dengan tehnik potong ekor, tabung mikrokapiler disarankan digunakan untuk menghindari tercampur dengan jaringan tubuh. Tehnik pengambilan ditentukan dengan pertimbangan cepat dan jumlah yang terambil mencukupi. Saat pengambilan sampel ikan tidak boleh stress agar tidak mempengaruhi hasil pengujian. Apabila tidak dilakukan anestesi, mata ikan harus ditutup agar ikan lebih tenang.